Sikapi Sejumlah Isu di China, Indeks Saham Asia Ditutup Beragam
EmitenNews.com - Indeks saham di Asia sore ini Senin (25/10) ditutup variatif (mixed) dengan kecenderungan naik karena investor mengantisipasi rilis laporan keuangan dari sejumlah perusahaan raksasa Teknologi di AS minggu ini.
Dari Asia, perusahaan keuangan raksasa seperti China Construction Bank (CCB) and Nomura dijadwalkan merilis laporan keuangan minggu ini.
Menurut analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha, kinerja indeks saham di kawasan Asia tertekan oleh pelemahan indeks saham di Tiongkok dan Hong Kong setelah parlemen Tiongkok pada hari Sabtu lalu mengumumkan akan meluncurkan proyek ujicoba pajak real estate di sejumlah wilayah untuk mengkoreksi harga rumah.
"Kebijakan ini diambil pada saat banyak perusahaan real estate menghadapi jatuh tempo obligasi dalam beberapa bulan ke depan," katanya.
Selain itu, perusahaan pengembang property China Evergrande Group minggu lalu untuk sementara waktu tampak berhasil menghindari status gagal bayar (default) dengan melakukan pembayaran kupon pada menit-menit terakhir. Bahkan kabarnya, Evergrande sudah melanjutkan kembali pekerjaan di lebih dari 10 proyek properti di 6 kota.
"Investor juga memantau penyebaran baru kasus Cocid-19 di Tiongkok yang ditakutkan investor akan semakin memperlemah laju pertumbuhan ekonomi dan terjadi 3 bulan sebelum negara itu menjadi tuan rumah Olimpiade musim dingin," tambah Dustin.
Pemerintah Tiongkok telah memperketat aturan berpergian di sejumlah wilayah untuk memerangi penyebaran virus COVID-19. Contohnya Provinsi Gansu yang terletak di bagian Barat Laut, hari ini menutup tempat atau objek wisata menyusul penemuan beberapa kasus penularan. Dan di ibukota Beijing, Pemerintah melarang pengunjung dari wilayah yang mencatatkan kasus penularan dalam 14 hari terakhir.
Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah Jepang memperpanjang trend kenaikan dari minggu lalu menjelang pertemuan kebijakan bank sentral Jepang (Bank of Japan atau BOJ) pada hari Kamis. Ini kemungkinan besar akan memberi konfirmasi bahwa BOJ akan menjadi bank sentral negara maju terakhir yang akan menaikkan suku bunga acuan.
Statistik
IHSG: 6,625.70 | -18.04 poin |(-0.27%)
Volume (Shares) : 31.6 Billion
Total Value (IDR) : 15.4 Trillion
Market Cap (IDR) : 8,161.0 Trillion
Foreign Net BUY (RG): IDR 72.7 Billion
Saham naik : 255
Saham turun : 265
Sektor Penekan Indeks:
Transportasi & Logistik : -17.94 poin
Konsumen Primer : -9.71 poin
Konsumen Non-Primer : -6.70 poin
Top Gainers:
DSSA : 29,600| +1,800| +6.47%
ITMG : 24,850| +1,050| +4.41%
BYAN : 26,400| +900| +3.53%
HRUM : 8,000| +425| +5.61%
TFAS : 5,375| +425| +8.59%
Top Losers:
GGRM : 33,850| -1,025| -2.94%
SONA : 4,850| -350| -6.73%
MREI : 4,560| -330| -6.75%
SMGR : 8,575| -275| -3.11%
MLPT : 3,630| -270| -6.92%.(fj)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha