EmitenNews.com—Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mendukung rencana PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) untuk membangun kawasan terpadu yang mirip Silicon Valley di California. Namun, dukungan tersebut masih memiliki sejumlah catatan.


Menurut Direktur KIJA, Sutedja Sidarta Darmono, dalam pernyataannya yang dikutip Kompas.com, perseroan akan mengembangkan kawasan terpadu di sisi timur Jakarta, terutama Bekasi dan Bandung, untuk dijadikan kawasan yang mirip dengan Silicon Valley di California, Amerika Serikat.


Pernyataan tersebut disampaikan oleh Direktur KIJA, Sutedja Sidarta Darmono dalam acara bertajuk "Synergy Ngopi, Ngobrol Properti: Koridor Timur Jakarta Masa Depan Silicon Valley Indonesia di Fablab President University, Cikarang, Jumat (21/10/2022).

Seperti diketahui, sebelumnya KIJA sudah secara resmi meluncurkan kawasan Silicon Valley versi Indonesia yang bernama Correctio dalam kegiatan bertema "The Grand Launching of Correctio" di Bekasi, Jawa Barat pada 8 September 2022.


Darmono mengungkapkan, pembangunan Correctio tersebut akan memanfaatkan perkembangan teknologi 4.0, society 5.0 dan transit oriented development yang sedang berkembang.


"Koridor Jakarta-Bandung merupakan lokasi yang sesuai untuk menjadi next Silicon Valley di Indonesia, wilayah ini merupakan rangkaian yang strategis dalam membentuk Silicon Valley," ujar Darmono.


Dia menambahkan, wilayah Jabodetabek-Punjur memiliki kemiripan dengan Silicon Valley dan Palo Alto di California yang diapit dua kota besar, yaitu San Jose dan San Francisco. Sehingga, lanjut Darmono, KIJA meyakini bisa mengembangkan Silicon Valley ala Indonesia.


Pada kesempatan itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mendukung rencana KIJA, namun tetap ada sejumlah catatan yang perlu diperhatikan oleh Jababeka.


"Silicon Valley bisa diwujudkan dengan terlebih dahulu memahami fisik koridornya, harus banyak universitas, membuat komunitasnya betah dengan meningkatkan workable facility dan memiliki landmark vertikal," kata Ridwan Kamil.


Selain itu, lanjut dia, pemerintah dan pengembang juga harus membuat kawasan terpadu yang nyaman untuk ditempati, beraktivitas dan berekreasi, sehingga tidak melulu sebagai wilayah hunian. Sehingga, penduduknya tidak akan melakukan perputaran ekonomi di daerah lain.


"Si kota itu jangan hanya dormitory town seperti zaman dahulu. Bikin pengembangan, tapi majority hanya rumah, tidak dipikirkan lokasi central business district. Komersialnya di mana," ucap Kang Emil, sapaan akrabnya.


Darmono menambahkan, pembangunan Silicon Valley Indonesia bersifat jangka panjang dan tidak dapat terselesaikan dalam waktu singkat. Namun, lanjut dia, KIJA optimistis dapat membangun dan memajukan daerah Cikarang-Bandung.