EmitenNews.com - Sari Kreasi Boga atau SKB Food (RAFI) menyampaikan arah strategis perusahaan periode 2025-2026. Fokus utama perseroan penguatan fundamental, efisiensi operasional, dan pengembangan lini usaha baru sektor agrifood. Arah strategis perusahaan dilandasi tema “Lebih Berdampak dan Lebih Bernilai” untuk memperkuat bisnis eksisting.

Dengan begitu, secara fundamental makin kokoh. ”Arah strategis ini merupakan pilar untuk mencapai visi besar SKB Food sebagai integrated food company baik untuk agrifood maupun seafood. Perseroan menempatkan diri sebagai bagian dari solusi ketahanan pangan nasional,” tukas Eko Pujianto, Direktur Utama SKB Food, pada Public Expose SKB Food 2025.

Secara umum, perseroan menjelaskan fokus utama pada penguatan fundamental, efisiensi operasional, dan pengembangan lini usaha baru sektor agrifood, dan peternakan. Perseroan melihat peluang signifikan pada komoditas buah-buahan lokal melalui perbaikan proses pascapanen, standardisasi kualitas, dan integrasi distribusi. 

Saat bersamaan, rencana pengembangan sektor unggas diarahkan untuk memperkuat ketersediaan pasokan daging ayam, dan mendukung ketahanan pangan nasional. Manajemen SKB Food melihat hasil peternakan Indonesia terutama unggas memiliki potensi besar di tengah tekanan komoditas impor. Inisiatif itu, pada satu sisi merupakan langkah strategis untuk memerkuat kapasitas dalam menyediakan bahan pangan berkualitas, memerluas rantai pasok, dan meningkatkan aspek profitabilitas perusahaan.

Meski begitu, Eko Pujianto menjelaskan ada aspek tidak kalah penting yaitu meningkatkan daya saing komoditas lokal. ”Ketahanan pangan nasional harus diraih dan diupayakan bersama. SKB Food berinisiatif menjadi bagian dari upaya ini diharapkan menciptakan nilai dan dampak positif secara lebih luas,” ucapnya. 

Sementara itu, sepanjang 2025, perseroan menilai industri makanan, minuman, waralaba masih menghadapi dinamika biaya, dan permintaan mempengaruhi kinerja hingga kuartal ketiga 2025. Meski demikian, SKB Food tetap menjaga stabilitas operasional melalui konsolidasi bisnis inti, optimalisasi rantai distribusi, dan penataan portofolio usaha.

Pendapatan SKB Food sampai kuartal ketiga 2025  sebesar Rp135,035 miliar, dan masih mencatat rugi bersih Rp23,010 miliar. Kontributor utama pendapatan terutama dari komoditas ikan Rp69,899 miliar, komoditas beras Rp46,003 miliar, penjualan melalui Lazizaa Rahmat Semesta (LRS) sebesar Rp12,689 miliar, dan bahan baku kebab Rp3,832 miliar.

”SKB Food percaya ketangguhan bisnis bukan hanya diukur dari kinerja jangka pendek melainkan dari kemampuan beradaptasi, dan memberikan manfaat lebih luas. Dengan memasuki agrifood dan peternakan, SKB Food mengakselerasi transformasi dari sekadar berbasis trading, dan operator F&B menjadi perusahaan pangan terintegrasi dapat memberi dampak langsung bagi petani, peternak, dan konsumen,” ungkap Eko. 

Selain itu, pada 2026 SKB Food juga akan melakukan digitalisasi, penggunaan Sistem IT dalam perluasan jaringan distribusi, dan rantai pasok. Mencakup produk pangan, dan non-pangan. Perseroan juga akan membangun lebih banyak brand seperti Rafi Express, Rafina (produk beras), EsKabeh (Seafood), dan Sedap Kesayangan Boenda (Sekeboen) yang merupakan produk makanan siap santap (ready to eat).

Di sisi lain, SKB Food telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2024 di Jakarta, pada 28 November 2025. Melalui momentum itu, perseroan menetapkan nomenklatur direksi, dan formasi direksi baru. Itu seiring pengesahan atas pengunduran diri Aditya Permono dari posisi direktur keuangan & bisnis perseroan.

Dengan demikian, formasi direksi baru SKB Food menjadi sebagai berikut. Meliputi Direktur Utama Eko Pujianto, Direktur Keuangan Dede Yati Rosmiati, Direktur Manajemen Risiko & Kepatuhan Rizki Rahmat R, Direktur Bisnis & Operasional Noval. Adapun dewan komisaris antara lain komisaris utama Eko Mujianto, dan Komisaris Raden Iskandar Hidayat.

”Perubahan nomenklatur dan susunan direksi ini merupakan upaya perseroan untuk menjalankan tema ‘More Impactful and More Valuable’ menuju visi besar SKB Food sebagai perusahaan terintegrasi untuk agrifood dan seafood. Perseroan terus berupaya memperkuat fundamental bisnis agar terjadi pertumbuhan secara berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham,” ucap Eko.

Selain agenda tersebut, RUPST SKB Food juga mengesahkan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan tahun buku 2024, penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk tahun buku 2025, dan menyepakati tidak terdapat dividen dari hasil kinerja tahun buku 2024. (*)