EmitenNews.com - PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) melaporkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp163 miliar hingga akhir September 2025, turun 40% year-on-year (YoY) dibanding Rp270 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Penurunan laba ini dipicu oleh margin keuntungan yang tertekan dan perlambatan penjualan lahan di kawasan industri Subang Smartpolitan. Meski begitu, pendapatan usaha SSIA masih terjaga di Rp3,03 triliun, hanya turun tipis 3% dari Rp3,13 triliun tahun lalu. Dari sisi operasional, laba kotor tercatat Rp782 miliar, turun 11% YoY, dengan margin laba bersih menurun dari 11,3% menjadi 7,6%.

Sektor konstruksi lewat Nusa Raya Cipta (NRCA) dan bisnis perhotelan menunjukkan perbaikan, didukung pemulihan pariwisata yang mengangkat kontribusi pendapatan hotel seperti Gran Meliá dan Banyan Tree.

Struktur keuangan SSIA tetap kuat dengan kas Rp1,53 triliun dan debt-to-equity ratio (DER) hanya 0,9x, menandakan posisi keuangan yang sehat.

Beriringan dengan rilis laporan keuangan kuartal ketiga 2025 ini, pada perdagangan Jumat (31/10) saham SSIA tercatat menurun 2,50% atau turun 40 poin ke posisi Rp1.560 per saham.