Surplus 18 Persen, Maret 2024 Pendapatan WTON Rp1,08 Triliun
KOMPAK - Pengurus Wika Beton berfoto bareng pada suatu kesempatan. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Wijaya Karya Beton (WTON) per 31 Maret 2024 meruap laba bersih Rp6,05 miliar. Susut tipis 1,46 persen dari periode sama tahun lalu Rp6,14 miliar. Dengan hasil itu, laba bersih per saham dasar menjadi Rp0,70, turun dari Rp0,71.
Pendapatan usaha Rp1,08 triliun, surplus 18 persen dari periode sama tahun lalu Rp916,99 miliar. Beban pokok pendapatan Rp1,02 triliun, bengkak dari sebelumnya Rp861,42 miliar. Laba kotor terakumulasi Rp61,94 miliar, menanjak 11 persen dari posisi sama tahun lalu Rp55,56 miliar.
Beban umum dan administrasi Rp37,42 miliar, bengkak dari Rp28,03 miliar. Beban pengembangan bisnis Rp456,90 juta, susut dari Rp661,58 juta. Beban pemasaran Rp218,38 juta, bengkak dari Rp153,20 miliar. Total beban usaha Rp38,09 miliar, bertambah dari edisi sama tahun lalu Rp28,84 miliar.
Laba usaha tercatat Rp23,84 miliar, mengalami penyusutan dari Rp26,71 miliar. Beban nilai instrumen keuangan Rp2,73 miliar, susut dari Rp4,44 miliar. Pendapatan bunga Rp1,16 miliar, turun dari Rp1,68 miliar. Bagian rugi pada aventura bersama Rp1,59 miliar, bengkak dari Rp1,89 miliar.
Laba selisih kurs Rp85,02 juta, melejit dari minus Rp365,12 juta. Beban pajak final Rp6,64 miliar, bengkak dari Rp3,97 miliar. Beban bunga Rp7,77 miliar, mengalami koreksi dari Rp14,79 miliar. Penghasilan lain-lain Rp2,63 miliar, melejit dari edisi sama tahun lalu Rp398,48 juta. Total beban lain-lain Rp14,86 miliar, susut dari Rp19,60 miliar.
Laba sebelum pajak Rp8,98 miliar, naik tipis dari periode sama tahun lalu Rp7,11 miliar. Beban pajak penghasilan Rp1,89 miliar, susut dari Rp2,07 miliar. Laba bersih tahun berjalan Rp7,08 miliar, menanjak dari posisi sama tahun sebelumnya sebesar Rp5,03 miliar.
Jumlah ekuitas tercatat Rp3,63 triliun, naik tipis dari akhir tahun lalu Rp3,62 triliun. Total liabilitas terkumpul Rp3,98 triliun, mengalami penyusutan dari akhir tahun sebelumnya Rp4 triliun. Total aset terakumulasi senilai Rp7,61 triliun, berkurang dari episode akhir 2023 senilai Rp7,63 triliun. (*)
Related News
Emiten Prajogo (PTRO) Gelar Stock Split 1:10 Saham Bulan Depan
Bergerak Liar, BEI Akhirnya Gembok Saham KARW
Petinggi Emiten TP Rachmat (DRMA) Tampung Lagi Rp1.065 per Lembar
Bos PPRI Lego Saham Lagi, Kali Ini 30 Juta Lembar Harga Atas
Grup Lippo (SILO) Obral Saham ke Karyawan Harga Bawah, Ini Tujuannya
MEDC Siap Lunasi Obligasi Rp476,3 M, Telisik Sumber Dananya