EmitenNews.com - Bank Artha Graha (INPC) per 30 Juni 2024 meraup laba Rp70,51 miliar. Merosot tipis 19,48 persen dari posisi sama tahun lalu senilai Rp87,57 miliar. Oleh sebab itu, laba per saham dasar emiten bank asuhan Tomy Winata tersebut menjadi Rp3,49 dari sebelumnya Rp4,33.

Pendapatan bunga bersih Rp468,84 miliar, susut 1,96 persen dari Rp478,23 miliar. Itu terdiri dari pendapatan bunga Rp808 miliar, melejit dari periode sama tahun lalu Rp710,66 miliar. Beban bunga terkumpul Rp339,15 miliar, bengkak dari posisi sama tahun sebelumnya senilai Rp232,43 miliar. 

Jumlah pendapatan operasional lainnya Rp157,15 miliar, melejit 44 persen dari posisi sama tahun lalu Rp108,87 miliar. Itu meliputi pendapatan administrasi dan denda atas simpanan, dan kredit yang diberikan Rp106,29 miliar, naik dari Rp100,37 miliar. Provisi dan komisi lainnya Rp24,69 miliar, menanjak dari Rp8,44 miliar. 

Total beban operasional lainnya Rp552,55 miliar, bengkak dari Rp503,23 miliar. Itu dari beban tenaga kerja Rp147,88 miliar, bengkak dari Rp147,57 miliar. Beban operasi Rp295,17 miliar, bengkak dari Rp201,31 miliar. Beban umum dan administrasi Rp65,12 miliar, bertambah dari Rp53,35 miliar. 

Kerugian penurunan nilai aset keuangan dan non keuangan Rp44,36 miliar, berkurang dari Rp100,98 miliar. Laba operasional Rp73,44 miliar, susut dari Rp83,86 miliar. Beban non operasional Rp2,93 miliar, bengkak dari surplus Rp3,7 miliar. Laba sebelum pajak penghasilan Rp70,51 miliar, turun dari Rp87,57 miliar. 

Jumlah ekuitas tercatat Rp4,23 triliun, melonjak dari episode akhir tahun lalu Rp4,17 triliun. Total liabilitas terkumpul Rp24,27 triliun, membengkak dari akhir 2023 sebesar Rp21,93 triliun. Jumlah aset Rp28,51 triliun, melonjak dari akhir tahun lalu Rp26,10 triliun. (*)