EmitenNews.com - Adaro Energy Indonesia (ADRO) per 30 September 2023 mencatat laba bersih USD1,21 miliar. Susut 36 persen dari edisi sama tahun lalu USD1,9 miliar. Dengan hasil itu, laba per saham dasar menukik ke level USD0,03941 dari periode sama tahun sebelumnya USD0,06122.


Perosotan Laba itu terjadi menyusul koreksi pendapatan usaha USD4,98 miliar, turun 15 persen dari edisi sama tahun lalu USD5,91 miliar. Beban pokok pendapatan USD2,99 miliar, membengkak dari posisi sama tahun sebelumnya senilai USD2,54 miliar. Laba kotor terakumulasi USD1,98 miliar, anjlok 41 persen dari fase sama tahun lalu USD3,36 miliar. 


Beban usaha USD332,4 juta, bengkak dari USD231,82 juta. Beban lain-lain USD36,7 juta, longsor dari surplus USD18,38 juta. Laba usaha USD1,61 miliar, anjlok dari USD3,15 miliar. Biaya keuangan USD81,42 juta, bengkak dari USD62,25 juta. Penghasilan keuangan USD97,63 juta, menanjak dari edisi sama tahun sebelumnya USD23,11 juta. 


Bagian atas keuntungan bersih ventura bersama USD75,29 juta, susut dari USD221,12 juta. Laba sebelum pajak penghasilan USD1,71 miliar, ambles dari edisi sama tahun sebelumnya USD3,33 miliar. Beban pajak penghasilan USD332,33 juta, mengalami reduksi dari USD1,16 miliar. Laba periode berjalan USD1,37 miliar, menyusut dari USD2,16 miliar. 


Total ekuitas terkumpul USD7,41 miliar, menanjak dari akhir tahun sebelumnya USD6,52 miliar. Jumlah liabilitas tercatat USD2,98 miliar, mengalami penyusutan dari akhir 2022 sebesar USD4,25 miliar. Total aset terakumulasi USD10,39 miliar, mengalami koreksi dari episode akhir tahun sebelumnya di kisaran USD10,78 miliar. (*)