EmitenNews.com - Memasuki tahun 2025, Bank Indonesia (BI) memperkirakan kredit perbankan tumbuh dalam rentang 11-13 persen. BI menilai perkembangan tahun depan itu, didukung oleh pertumbuhan kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi.

"Pertumbuhan kredit 2024-2025 diprakirakan akan berada di kisaran 10-12 persen untuk 2024, dan 11-13 persen untuk 2025," kata Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti dalam Rapat Kerja dengan Komite IV DPD RI di Jakarta, Senin (2/9/2024).

Secara umum, Bank Indonesia meyakini bahwa prospek perekonomian Indonesia pada 2025 akan semakin baik dengan pertumbuhan lebih tinggi, inflasi yang rendah dan nilai tukar menguat.

"Tentunya prospek ini didukung oleh meningkatnya investasi dan pembiayaan perbankan seiring dengan iklim investasi yang semakin baik serta tetap positifnya kinerja perekonomian global," ujarnya.

Terkendalinya inflasi sebagai hasil positif dari konsistensi kebijakan moneter. Termasuk respons kebijakan suku bunga dan stabilisasi nilai tukar rupiah serta akan terus makin menguatnya sinergi antara Bank Indonesia dengan pemerintah baik di pusat maupun di daerah.

“Prospek ekonomi Indonesia ini akan tetap baik dan tentunya akan sangat dibutuhkan untuk mendukung keyakinan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia yang juga tetap tinggi,” ujarnya.

Destry Damayanti menunjuk asesmen tiga lembaga rating utama, S&P, Moodys, dan Fitch yang mempertahankan sovereign credit rating Republik Indonesia pada level investment grade.

BI memproyeksikan produk domestik bruto (PDB) Indonesia tumbuh 4,7-5,5 persen pada 2024, dan 4,8-5,6 persen pada 2025.

Lalu, nilai tukar rupiah diperkirakan berada di rentang Rp15.700 hingga Rp16.100 per USD pada 2024, dan Rp15.300 sampai Rp15.700 per dolar AS pada 2025. 

Sementara itu, inflasi diproyeksikan berada di kisaran 1,5-3,5 persen baik pada 2024 maupun 2025. ***