Tancap Gas! Astra International (ASII) segera Produksi Kendaraan Listrik

EmitenNews.com - PT Astra International (ASII) tidak mau ketinggalan dalam industri kendaraan listrik. Perseroan akan tancap gas. Memproduksi kendaraan listrik roda dua, dan roda empat.
Astra bersama prinsipal secara intensif membahas mengenai kendaraan listrik. Mendukung kebijakan pemerintah mengadopsi kendaraan listrik untuk mengurangi emisi karbon.
”Toyota komitmen investasi, dan menyiapkan 30 unit model kendaraan listrik baru hingga 2030. Dan target penjualan Battery Electric Vehicle (BEV) 3,5 juta unit hingga 2030,” beber Henry Tanoto, Direktur Astra International, dalam konferensi pers usai paparan publik, Kamis (22/9).
Astra mengapresiasi pemerintah telah memberi peluang mobil listrik berbasis baterai Lexus UX e-300 digunakan dalam rangkaian hajatan G20. Selain itu, Toyota juga baru menampilkan mobil BEV pertama di Asia Tenggara dengan seri BZ4X. ”Kami terus berkontribusi mengurangi emisi karbon, dan penggunaan bahan bakar. Secara kontinu kami perkenalkan hybrid, dan plug in hybrid model," imbuhnya.
Pada pengujung tahun ini, Astra akan mulai memproduksi mobil listrik hybrid pertama. Penyediaan beragam jenis mobil listrik untuk memberi opsi pilihan teknologi untuk kendaraan ramah lingkungan. ”Akhir tahun ini, akan umumkan roadmap strategi bisnis sepeda motor EV Astra,” tukas Johannes Loman, Direktur Astra.
Presiden Direktur Astra Honda Motor (AHM) itu, menuturkan strategi bisnis motor listrik sejalan dengan akselerasi motor listrik. Honda Motor sebagai partner perseroan akan memperkenalkan 5 electric mover, bicycle, compact, dan terjangkau hingga 2024 di Asia Tenggara, Jepang, Eropa, dan China. (*)
Related News

CPIN Eksekusi Transaksi Rp430,98 Miliar, Telisik Rinciannya

Semester I-2025, Laba Panca Anugrah (MGLV) Melorot 44 Persen

Sedot Rp113,08 Miliar, WSKT Kebut Gedung FIB UGM Yogyakarta

Harga Premium, Pengendali AIMS Kembali Lego 20,2 Juta Lembar

Konsisten, Saham ELSA Sentuh Level Tertinggi 8 Tahun Terakhir

Laba Susut 15 Persen, Paruh Pertama 2025 YOII Defisit Rp185 Miliar