EmitenNews.com - Wilton Makmur Indonesia (SQMI) mengklaim operasional Ciemas Gold Project terhenti. Itu menyusul pemadaman listrik berkelanjutan sebagai akibat curah hujan tinggi tersebab fenomena La Nina. Oleh sebab itu, fasilitas pemrosesan saat ini tidak dapat beroperasi karena tidak mendapat pasokan listrik.

Oleh karena pasokan bahan bakar berkurang, perseroan tidak dapat menyalakan generator cadangan di fasilitas pemrosesan. Meski telah bekerja sama erat dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN), pasokan listrik ke fasilitas pengolahan milik grup masih belum dapat tersedia dengan stabil. 

Selain itu, kerusakan pada jalan, dan jembatan masih menjadi hambatan utama bagi vendor untuk dapat mengirimkan pasokan barang, termasuk pasokan bahan bakar, ke lokasi tambang. Meski demikian, sejauh ini tidak ada kerusakan pada infrastruktur fasilitas pemrosesan milik grup, maupun infrastruktur pendukung, dan semua karyawan di lokasi tambang dalam kondisi baik. 

Perusahaan akan terus memantau situasi, dan membuat pengumuman jika ada perkembangan material, termasuk dampak keuangan material terhadap grup. Para pemegang saham, dan calon investor diingatkan untuk berhati-hati saat bertransaksi dalam sekuritas perusahaan, dan disarankan membaca pengumuman lebih lanjut dengan saksama. 

”Kalau ragu, pemegang saham dan calon investor harus berkonsultasi dengan pialang saham, manajer bank, pengacara, akuntan, atau penasihat profesional lainnya jika ragu tentang tindakan yang harus diambil,” tegas Mohammad Noor Syahriel, Corporate Secretary Wilton Makmur Indonesia. (*)