EmitenNews.com - Pertumbuhan investor signifikan tidak menghalangi perusahaan tercatat go private atau delisting. Pilihan itu diambil PT Multistrada Arah Sarana (MASA). Multistrada menyampaikan rencana voluntary delisting dari Bursa Efek Indonesia (BEI).



Rencana go private itu, tertuang dalam surat PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) No. Ref: 0001/FA/MASA/III/21 tanggal 1 Maret 2021. ”Merespons permintaan itu, Bursa menghentikan sementara perdagangan efek MASA pada seluruh pasar mulai sesi I perdangan Selasa (2/3),” tutur Irvan Susandy Kepala Divisi Pengaturan dan Opersiaonal Perdagangan BEI, Selasa (2/3).



Bursa meminta kepada pihak-pihak terkait memperhatikan keterbukaan informasi perseroan. Sebagai tambahan informasi, MASA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk initial public offering (IPO) sebanyak satu miliar lembar dengan nilai nominal Rp140 per saham pada harga penawaran Rp170 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan BEI pada 9 Juni 2005.



MASA bergerak bidang industri pembuatan ban seluruh jenis kendaraan bermotor, pengusahaan, dan pengelolaan Hutan Tanaman Industri (HTI). Saat ini, kegiatan utama MASA pembuatan ban luar kendaraan bermotor roda dua (merek Corsa) dan roda empat (merek Achilles). 



Selain itu, MASA juga memproduksi dan memasarkan ban jenis Solid Tire (ST) dan Truck and Bus Radial (TBR). Hingga penutupan perdagangan Senin (1/3), harga saham MASA bertengger di kisaran Rp1.360 per lembar. Secara kalkulasi, sejak penawaran perdana saham pada 2005 silam, harga saham MASA telah naik 700 persen, selama 15 tahun berada di papan utama perdagangan Bursa. (Rizki)