EmitenNews.com - PT Krakatau Steel (KRAS) bakal meresmikan pabrik Hot Strip Mill (HSM #2) April nanti. Pabrik baja tersebut disiapkan mendongkrak daya saing dan produktivitas. Itu penting agar berkontribusi dalam program substitusi impor hingga 35 persen pada 2022.


”Kami mengapresiasi Krakatau Steel dengan perluasan fasilitas produksi untuk mengurangi impor,” tutur Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, di Jakarta, Jumat (26/2).


Krakatau Steel telah melakukan banyak perubahan dan kemajuan. Transformasi perseroan dinilai berjalan baik, setelah pembangunan pabrik HSM 2, Hot Rolled Coil (HRC) Krakatau Steel menjadi 3,9 juta ton per tahun. Berdasar rencana pabrik dengan investasi USD521 juta itu, diresmikan presiden Minggu ketiga April mendatang.


Tahap pertama, kapasitas produksi diperkirakan mencapai 1,5 juta HRC per tahun. Kemudian, ditargetkan naik menjadi 4 juta ton HRC per tahun. Produk HRC itu, nanti diharap mengisi pasar baja nasional, terutama untuk supply chain otomotif dan pengembangan infrastruktur semakin meningkat.


Sementara itu, Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menyebut produk utama HSM 2 yaitu produk baja HRC untuk memenuhi pasar otomotif dengan spesifikasi kualitas tinggi. Saat ini, produksi eksisting HSM mencapai 2,4 juta ton. Dengan tambahan HSM 2, kapasitas produksi akan menjadi 1,5 juta ton per tahun. Jadi, kapasitas produksi menjadi 3,9 juta ton per tahun. ”Kontribusi kami terhadap market HRC lokal 65 persen, sisanya didukung industri lain dalam negeri,” ucapnya. (Rizki)