EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan kemarin minus 0,55 persen menjadi 7.140. Koreksi itu, dipimpin saham-saham sektor consumer non-cyclicals 0,92 persen, dan financial 0,82 persen. Investor asing membukukan net sell Rp1,09 triliun.

Saham paling banyak dijual seperti BBRI, BBCA, BBNI, ADRO, dan BUMI. Pelemahan IHSG didorong outflow asing, dan optimisme pasar menipis. Kondis itu, ditambah, neraca transaksi berjalan kuartal III 2024 defisit USD2,2 miliar, lebih rendah dari kuartal II 2024 defisit sebesar USD3,2 miliar. 

Secara teknikal, IHSG mulai konsolidasi pada area support. Histogram MACD mulai mengindikasikan tekanan jula menurun. Selama IHSG mampu bertahan di atas 7.100 ada peluang untuk rebound. Pendeknya, IHSG akan bergerak mixed, dan menguat dengan support level 7.080, dan resistance level 7.220.

Kondisi itu, didorong sentimen kenaikan pada harga komoditas seperti minyak. Pada Kamis, 21 November 2024, Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Barat kalau Rusia dapat melakukan serangan ke negara-negara pengekspor senjata ke Ukraina untuk melawan Rusia.

Berdasar data itu, Reliance Sekuritas menyarankan pelaku pasar untuk memburu sejumlah saham berikut. Yaitu, Elnusa (ELSA), Bumi Minerals (BRMS), Solusi Sinergi alias Surge (WIFI), dan Nusantara Sawit Sejahtera (NSSS). Pagi ini, bursa Asia mayoritas menguat. Indeks Nikkei 225 melesat 0,80 persen, dan indeks Kospi melejit 0,95 persen. Jepang mencatat inflasi 2,3 persen edisi Oktober 2024, dan manufacturing PMI kontraksi 49 pada November 2024.

Sementara itu, indeks utama bursa Amerika Serikat (AS) ditutup di zona hijau. Itu didorong penguatan saham blue chip. Official The Fed, Austan Goolsbee, menyatakan mendukung pemangkasan suku bunga lanjutan namun dengan laju pemangkasan lebih lambat ke depan. (*)