Telkomsel Jaga Bumi Gandeng PlusTik Gelar Aksi Beach Clean Up di 3 Pantai di Labuan Bajo
Telkomsel menggandeng PlusTik yang menggelar aktivitas Beach Clean Up (pembersihan sampah) dan mengumpulkan sampah cangkang dan kemasan kartu SIM dari outlet penjual pulsa di sekitar Area Pantai Waecicu, Pantai Binongko, dan Pantai Pede, di Kawasan Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada 7-13 Mei 2023. dok. ist.
EmitenNews.com - Telkomsel menggandeng PlusTik yang menggelar aktivitas Beach Clean Up (pembersihan sampah) dan mengumpulkan sampah cangkang dan kemasan kartu SIM dari outlet penjual pulsa di sekitar Area Pantai Waecicu, Pantai Binongko, dan Pantai Pede, di Kawasan Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada 7-13 Mei 2023. Aktivitas ini jadi bagian kegiatan pendukung menyambut rangkaian KTT ke-42 ASEAN, di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, 9-11 Mei 2023.
Aksi tersebut dijalankan melalui inisiatif Program Corporate Social Responsibility (CSR) Telkomsel Jaga Bumi untuk melanjutkan peran terdepannya dalam komitmen mengurangi dampak negatif terhadap perubahan iklim dan menghadirkan dampak positif terhadap keberlangsungan bumi dan lingkungan.
Telkomsel turut mengajak komunitas lokal dari kalangan anak muda di Kawasan Labuan Bajo. Mereka diharapkan berperan untuk menunjukkan komitmen Indonesia dalam upaya penanganan sampah plastik dan penerapan waste management di tingkat nasional dan Kawasan Asia Tenggara. Juga sekaligus menjadi bagian kegiatan pendukung dalam menyambut rangkaian KTT ke-42 ASEAN, di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, 9-11 Mei 2023.
Dalam keterangannya yang dikutip Rabu (10/5/2023), Vice President Corporate Communications Telkomsel, Saki Hamsat Bramono mengatakan, berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, pada 2020 wilayah lautan Indonesia tercemar sekitar 1.772,7 gram sampah per meter per segi (g/m2).
Diperkirakan jumlah sampah di kawasan laut Indonesia secara keseluruhan sudah mencapai 5,75 juta ton. Jenis sampah yang paling banyak ditemukan adalah sampah plastik, dengan bobot seberat 627,80 g/m2, atau 35,4 persen dari total sampah di laut Indonesia pada 2020.
“Dengan program CSR yang mengedepankan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG) melalui Telkomsel Jaga Bumi, kami terus berupaya mengambil peran terdepan untuk menggandeng seluruh elemen masyarakat membuka lebih banyak peluang dalam solusi pengelolaan sampah plastik guna menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan yang lebih baik,” katanya.
Permasalahan sampah plastik sangat mendesak dan menjadi concern kita semua. Krisis iklim adalah salah satu dampak dari penggunaan berlebih plastik sekali pakai. Pada beach clean up yang pertama, pihaknya berhasil mengumpulkan total 1,4 ton sampah, sepertiganya adalah plastik.
“Plastik yang biasa didaur ulang adalah high value plastic seperti kemasan air mineral, padahal yang banyak kami temukan adalah low value plastic seperti sachet, pouch, kemasan snack, dan lain-lain. Nah, di PlusTik kami memiliki teknologi yang mengolah low value plastic tersebut menjadi produk akhir guna ulang seperti paving block hingga perahu,” jelas Reza Hasfinanda, CEO dan founder PlusTik.
Kegiatan pembersihan sampah, khususnya sampah berbahan plastik, pada tiga pantai tersebut juga melibatkan sejumlah komunitas pemuda lokal yang berada di Kawasan Labuan Bajo. Antara lain, Mahasiswa Politeknik eLBajo Commodus, Komunitas Komodo Sea Cleaners, dan Komunitas Plastic Man.
Sampah yang berhasil dikumpulkan dipilah kembali dan diupayakan dapat didaur ulang oleh PlusTik menjadi barang yang bermanfaat lainnya. Pada hari pertama pelaksanaan kegiatan di Pantai Waecicu, sampah yang berhasil dikumpulkan mencapai 1,4 ton.
Selain kegiatan pembersihan pantai, Telkomsel juga mendukung PlusTik untuk memproduksi 1.000 mobile phone holder yang terbuat dari 100 persen dari material plastik daur ulang. Hasil kerajinan itu, akan dibagikan sebagai cinderamata bagi para tamu, peserta delegasi, dan panitia KTT ASEAN 2023.
Telkomsel Jaga Bumi
Telkomsel Jaga Bumi merupakan program CSR yang menjadi wujud komitmen Telkomsel dalam menjalankan setiap proses bisnis perusahaan yang berkelanjutan dengan memanfaatkan seluruh aset teknologi terdepan dan ekosistem digital yang dimiliki. Hal itu selaras dengan upaya perusahaan dalam menjaga keberlangsungan bumi serta lingkungan dengan mengedepankan prinsip ESG.
Sejumlah program inisiasi dari Telkomsel Jaga Bumi yang telah berjalan saat ini, antara lain Program Waste Management yang berkolaborasi dengan PlusTik untuk mendaur ulang kemasan kartu perdana dan cangkang kartu SIM berbahan dasar plastik hingga menjadi produk reusable dan sustainable.
Lalu Program Carbon Offset bersama Jejak.in. Pada aksi ini, pelanggan dapat menukar Telkomsel Poin mereka menjadi kontribusi setara dengan sebatang pohon untuk mengimbangi jejak karbon (carbon footprint) yang timbul sebagai konsekuensi aktivitas manusia sehari-hari.
Kemudian Program Digitalization Support ekosistem hutan bakau (mangrove) di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Ngurah Rai, bekerja sama dengan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Bali, untuk melindungi serta mengawasi ekosistem hutan bakau (mangrove) melalui pemanfaatan teknologi Internet of Things (IoT).
Pada Maret 2023, Telkomsel Jaga Bumi juga menggandeng Volta (produsen motor listrik terkemuka di Indonesia) untuk berkolaborasi membantu mengurangi emisi karbon di Indonesia dengan menghadirkan program bundling motor listrik Volta dan paket kuota data Telkomsel. Kolaborasi itu diharapkan dapat mendorong adopsi penggunaan kendaraan listrik yang ramah lingkungan, hemat, efisien, dan bernilai tambah bagi masyarakat.
Related News
RUPSLB Mitra Tirta Buwana (SOUL) Pertahankan Dirut Ardianto Wibowo
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M