EmitenNews.com—Sektor industri mampu menyerap investasi sebesar Rp497,7 triliun di tahun 2022 lalu. Ini menandakan bahwa sektor industri masih menjadi tujuan investasi bagi para investor nasional maupun global.

 

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan realisasi investasi pada sektor industri tahun lalu tersebut naik sebesar 52 persen dibanding investasi di sektor manufaktur pada tahun 2021. Sektor industri masih menjadi penyumbang penanaman modal terbesar dibandingkan sektor lainnya.

 

"Ini merupakan sinyal penting bahwa level kepercayaan terhadap Indonesia masih tinggi. Investor masih melihat bahwa Indonesia is good for business and investment," kata Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis (25/1).

 

Dari total keseluruhan investasi tahun 2022 lalu sebesar Rp1.207,2 triliun tersebut, subsektor manufaktur yang berkontribusi paling besar adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya yang mencapai Rp171,2 triliun. Subsektor industri kimia dan farmasi juga berada dalam lima besar investasi mencapai Rp93,6 triliun.

 

"Capaian gemilang ini tidak terlepas dari jalannya kebijakan hilirisasi industri, salah satunya upaya penghiliran nikel yang tengah dipacu dalam mendukung percepatan pembangunan ekosistem kendaraan listrik dengan pengembangan pabrik baterainya," imbuh Menperin.

 

Agus menyampaikan, guna mendorong investasi di sektor industri, Kemenperin menjalankan kebijakan berupa program substitusi impor 35 persen, program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), dan hilirisasi sumber daya alam.

 

Akselerasi peningkatan investasi di sektor industri juga ditempuh melalui pemerataan pembangunan industri, yaitu dengan mengembangkan Kawasan industri di seluruh Indonesia.

 

"Kami berharap peningkatan investasi, terutama pada sektor industri dapat berdampak pada penyerapan tenaga kerja lokal di masing-masing daerah serta mampu menggerakkan sektor industri kecil di daerah-daerah yang menjadi tujuan investasi tersebut," tuturnya.