Terjadi Crossing Saham Tower Bersama (TBIG) Rp 5,57 Triliun, Ada Perubahan Pengendali?
EmitenNews.com — Pemodal melakukan tutup sendiri ( crossing ) sebanyak 1,7 miliar saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dengan nilai transaksi Rp 5,57 triliun. Crossing saham tersebut dilaksanakan di harga Rp 3.200. Sedangkan pelaksanaan crossing terjadi pada akhir penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Mayoritas crossing saham tersebut dilakukan investor domestik kepada investor asing, sehingga net buy crossing ini mencapai Rp 639 miliar. Berdasarkan data BEI, saham TBIG ditutup stagnan di level Rp 3.030 pada penutupan perdagangan saham kemarin.
Sebelumnya terdengar kabar bahwa American Tower Corporation (ATC), perusahaan menara terbesar di Amerika yang berpusat di Boston, Massachusetts, dikabarkan akan melakukan tender offer saham Tower Bersama dalam waktu dekat.
Menurut sumber, American Tower akan melakukan proses tender offer setelah Provident Consolidated Holdings Pte Ltd melalui anak usahanya, Provident Capital Indonesia, membeli saham treasury TBIG di harga Rp 3.300 per saham atau berkisar Rp 3,38 triliun melalui pasar negosiasi sebanyak1,02 miliar saham (4,52%).
Jika hal ini terwujud, maka American Tower akan menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi ke-2 terbesar setelah India. Di India, ATC memiliki 74.569 tower. Sedangkan TBIG memiliki 32.501 tower yang tersebar di seluruh Indonesia.
Provident Capital Indonesia saat ini mengempit 22,22% saham TBIG. Sisanya dimiliki oleh Wahana Anugerah Sejahtera 34,23% dan masyarakat 30,01%. Setelah proses negosiasi, kepemilikan Provident Capital Indonesia akan bertambah menjadi 26,81%, sedangkan ATC akan menjadi mayoritas pemegang saham sebesar 73,19% secara bertahap, jika para pemegang saham melepas kepemilikannya dalam proses tender offer.
Related News
Bergerak Liar, BEI Akhirnya Gembok Saham KARW
Petinggi Emiten TP Rachmat (DRMA) Tampung Lagi Rp1.065 per Lembar
Bos PPRI Lego Saham Lagi, Kali Ini 30 Juta Lembar Harga Atas
Grup Lippo (SILO) Obral Saham ke Karyawan Harga Bawah, Ini Tujuannya
MEDC Siap Lunasi Obligasi Rp476,3 M, Telisik Sumber Dananya
Pendapatan Oke, Laba NCKL Kuartal III 2024 Tembus Rp4,83 Triliun