EmitenNews.com - Indeks saham di Asia pagi ini Selasa (8/3) dibuka melemah setelah indeks saham utama di Wall Street semalam turun tajam. Sementara imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun naik 5 bps menjadi 1.77%.
Indeks saham NASDAQ memasuki fase bearish setelah merosot lebih dari 20% dari level penutupan tertingginya pada tanggal 19 November 2021. Ini adalah Bear Market yang pertama bagi NASDAQ sejak tahun 2020 ketika pandemik virus Covid-19 pertama kali menghantam ekonomi global.
Indeks saham DJIA juga sudah terpangkas 10.8% dari level penutupan tertingginya pada tanggal 4 Januari sehingga terkonfirmasi memasuki fase koreksi.
"Investor masih menghitung potensi lonjakan inflasi dan kerusakan pada ekonomi global sebagai akibat dari invasi Rusia ke Ukraina," ulas analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha.
Harga komoditas energi meroket pada akhir pekan lalu dan berlanjut hingga hari Senin setelah negara-negara barat mempertimbangkan menambah larangan penjualan minyak mentah dari Rusia ke dalam daftar sanksi terhadap Rusia.
Namun negara Eropa masih terpecah mengenai hal ini dengan Jerman mengatakan belum berencana dalam waktu dekat ini menghentikan impor minyak dari Rusia.
"Ini dapat dimaklumi karena ekonomi Eropa lebih tergantung pada minyak dan gas dari Rusia sementara impor produk energi dari Rusia hanya 7.9% dari total impor minyak AS," kata Dustin.
Presiden AS Joe Biden dalam percakapan lewat telepon dengan para pemimpin dari Prancis, Jerman dan Inggris mengatakan AS mungkin akan melakukan embargo minyak atas Rusia tanpa partisipasi negara-negara sekutunya di Eropa.
Investor mengkhawatirkan larangan penjualan minyak dan gas dari Rusia akan memperbesar risiko terjadinya stagflasi, situasi dimana tingkat inflasi mengalami kenaikan sementara pertumbuhan ekonomi justru melambat.
Dustin memperkirakan investor mengantisipasi rilis data inflasi (CPI) bulan Februari AS pada hari Kamis dengan ekspektasi kenaikan sebesar 0.8% M/M (+7.9% Y/Y). Investor juga menunggu hasil dari pertemuan kebijakan bank sentral Eropa (ECB) yang akan dimulai tanggal 10 Maret dengan ekspektasi ECB akan mengambil sikap atau pandangan yang tegas (hawkish).
Untuk perdagangan di BEI hari ini Phillip Sekuritas memprediksi IHSG secara teknikal cenderung mengkuat di rentang support 6.835 - resistance 6.910. Saham-saham yang diunggulkan adalah sebagai berikut.
TRIN
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend: Bullish
Trade Buy : 462
Target Price 1 : 506
Target Price 2 : 540
Stop Loss : 418
MSIN
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend: Bullish
Trade Buy : 5675
Target Price 1 : 6300
Target Price 2 : 6625
Stop Loss : 5125
ZYRX
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend: Sideways
Trade Buy : 595
Target Price 1 : 640
Target Price 2 : 670
Stop Loss : 550
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha