Terseret Wall Street, IHSG Lanjut Koreksi

Seseroang tengah melintas di depan layar dengan tampilan pergerakan saham Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street akhir pekan lalu kembali ditutup melemah signifikan. Itu dipicu kelanjutan aksi jual investor terhadap saham teknologi berkapitalisasi besar. Para pemodal kemudian beralih ke saham-saham lebih diuntungkan kebijakan pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed.
Sebagaimana diketahui berdasar data fedwatch tool, saat ini probabilitas pemangkasan suku bunga acuan pada September 2024 nanti sudah mendekati angka seratus persen. Hampir pasti pemangkasan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) pada September 2024 mendatang diprediksi akan menjadi sentimen positif pasar.
Sementara itu, koreksi lanjutan Wall Street, dan mayoritas harga komoditas berpeluang menjadi sentimen negatif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG). So, IHSG akan bergerak bervariasi cenderung melemah dengan kisaran support 7.250-7.205, dan resistance 7.340-7.385.
Merujuk data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan investor untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Jasa Marga (JSMR), Bank BNI (BBNI), Bank BCA (BBCA), Barito Energy (BREN), Amman Mineral (AMMN), dan Kalbe Farma (KLBF). (*)
Related News

IHSG Ditutup Melemah 0,19 Persen ke Level 8.051, Ini Faktornya

Chery Komitmen Tambah Investasi untuk Tingkatkan Produksi

Proyek Waste to Energy Akan Dimulai di 10 Titik

Penerimaan dari Bea Cukai Hingga September 2025 Capai Rp221,3 Triliun

Wall Street Loyo, IHSG Susuri Zona Merah

Tertekan, IHSG Menuju Level 7.950