Tertular Wall Street, IHSG Kian Menyala
Suasana main hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street kompak ditutup menguat. Itu menyusul The Fed memangkas suku bunga acuan untuk kali ketiga tahun ini. Dan, kebijakan serupa diperkirakan berlanjut tahun depan.
Sesuai prediksi pasar, The Fed memangkas suku bunga acuan 25 basis points (bps) menjadi 3,75 persen. Selain itu, ada beberapa hal dianggap investor cukup positif untuk pasar saham antara lain, The Fed mengumumkan pembelian obligasi jangka pendek, eskpansi neraca, menghasilkan penurunan yield.
Lalu, The Fed memberi perhatian terhadap pelemahan sektor tenaga kerja dengan menghilangkan kata “masih lemah”. Itu mengindikasikan fokus untuk mendukung pertumbuhan ekonomi bukan lagi inflasi. Selain wait & see sebelum mengambil kebijakan moneter, The Fed memastikan tidak ada peluang kenaikan suku bunga acuan tahun depan.
Penguatan indeks bursa Wall Street seiring The Fed memangkas suku bunga acuan, diprediksi menjadi sentimen positif pasar. Sementara itu, lonjakan harga beberapa komoditas berpeluang menjadi tambahan sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG).
So, indeks diprediksi melanjutkan penguatan dengan kisaran support 8.640-8.580, dan resistance 8.760-8.820. Berdasar data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan investor mengoleksi saham PGAS, ADMR, INTP, TLKM, BRMS, dan SCMA. (*)
Related News
Positif! IHSG Siap Jangkau 8.750
IHSG Rawan Koreksi, Jala Saham CDIA, BRMS, dan GOTO
IPCM Raih 3 Penghargaan di Ajang ARA 2024
Generali Indonesia Tegaskan Komitmen Diversity, Equality & Inclusion
Ditutup di Level 8.700, IHSG Bangkit Didukung Lima Sektor Ini
Menthobi (MKTR) Sabet Penghargaan ARA 2024





