Terus Merosot, IHSG Uji Level 7.100

Suasana main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup susut 0,68 persen menjadi 7.117. Secara teknikal, indikator Stochastic RSI, dan MACD menunjukkan potensi koreksi lanjutan. So, indeks masih rentan melanjutkan koreksi.
Nah, kalau support 7.100 tidak mampu menahan laju penurunan, diperkirakan indeks berpotensi menguji level support lanjutan 7.050-7.000. Pasar Tiongkok meliris data Industrial Production Mei 2025 tumbuh 5,8 persen YoY dari edisi April 2025 di level 6,1 persen YoY, merupakan level terendah sejak November 2024.
Itu akibat tarif impor Amerika Serikat (AS) membebani permintaan dari luar, dan output domestik. Sedang data Retail Sales Mei 2025 tumbuh 6,4 persen YoY dari April 2025 di level 5,1 persen YoY. Itu pertumbuhan terbesar sejak Desember 2023, didorong penguatan belanja musim liburan labor day, dragon boat festival, dan upaya stimulus dari pemerintah.
Pasar AS akan mencermati data Retail Sales Mei 2025 ditaksir turun 0,7 persen MoM dari April 2025 naik 0,1 persen MoM. Pasar juga akan menanti hasil keputusan moneter Bank of Japan diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan pada level 0,5 persen.
Berdasar data fakta tersebut, Phintraco Sekuritas merekomendasikan para investor untuk mengoleksi sejumlah saham pilihan berikut. Yaitu, Vale Indonesia (INCO), Saratoga Investama Sedaya (SRTG), Pertamina Geothermal Energy (PGEO), Pantai Indah Kapuk Dua (PANI), dan Astra International (ASII). (*)
Related News

Dapat Tambahan Kuota FLPP, BTN Perluas Akses Rumah Layak bagi Rakyat

Periksa! Ini 10 Saham Top Losers dalam Sepekan

Cek! Berikut 10 Saham Top Gainers Pekan Ini

Surplus 3,37 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp13.599 Triliun

1,42 Juta Wisman Kunjungi Indonesia pada Juni, Naik 8,42 Persen

Produksi Kemasan Nasional Diprediksi Tembus Rp105 Triliun di 2025