Transaksi Aset Kripto Rp556,53T, Indonesia Bakal Pimpin Pasar Dunia
Ilustrasi perdagangan aset kripto makin mendapat tempat di Indonesia. Dok. Jawa Pos.
EmitenNews.com - Perdagangan aset kripto makin mendapat tempat di Tanah Air. Januari-November 2024, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian mencatat Perdagangan nilai transaksi aset kripto di Indonesia Rp556,53 triliun. Itu berarti, meningkat 356 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp122 triliun. Diprediksi Indonesia bakal jadi pemimpin pasar aset kripto di dunia.
Dalam keterangannya yang dikutip Minggu (29/12/2024), Plt Kepala Bappebti Tommy Andana menerangkan pertumbuhan transaksi perdagangan aset kripto yang terus meningkat tersebut, salah satu wujud kepercayaan masyarakat terhadap perdagangan aset kripto di Indonesia.
Jumlah pelanggan aset kripto hingga November 2024 mencapai 22,1 juta pelanggan. Sementara itu, pelanggan yang aktif bertransaksi melalui Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) dan PFAK pada November 2024 berjumlah 1,3 juta pelanggan.
Jenis aset kripto dengan nilai transaksi tertinggi pada November 2024 antara lain Tether (USDT), Bitcoin (BTC), Doge Coin (DOGE), Pepe (PEPE), XRP (XRP).
"Peningkatan jumlah pelanggan saat ini menunjukkan potensi pasar aset kripto di Indonesia yang masih sangat besar. Dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia diprediksi mampu menjadi salah satu pemimpin pasar kripto di dunia," tegas Tommy Andana.
Bappebti terus memperkuat kolaborasi dengan organisasi regulator mandiri (self regulatory organization/SRO), asosiasi, dan para pemangku kepentingan industri aset kripto di Indonesia.
Hal ini dilakukan untuk mengembangkan ekosistem dan tata kelola aset kripto di samping tentunya untuk memperkuat regulasi dan literasi kepada masyarakat. Dengan demikian, Bappebti optimistis nilai transaksi aset kripto akan meningkat pada 2025.
Sementara itu Sekretaris Bappebti Olvy Andrianita menegaskan, selain fokus pada peningkatan transaksi, Bappebti, SRO, dan PFAK juga harus konsisten dalam memberikan literasi untuk penguatan perlindungan kepada masyarakat. Literasi ditujukan terutama untuk pelanggan perdagangan aset kripto yang didominasi generasi muda.
"Tingginya antusiasme masyarakat terhadap aset kripto harus diimbangi dengan edukasi dan literasi yang komprehensif. Penguatan literasi diharapkan menjadi langkah efektif dalam meningkatkan perlindungan kepada masyarakat, memberikan kepastian berusaha bagi pelaku industri, dan mengurangi aduan," tegas Olvy Andrianita.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Tirta Karma Senjaya mengatakan, Bappebti berkomitmen untuk mewujudkan aset kripto yang berintegritas dan adaptif. Bappebti juga terus mendorong para CPFAK untuk segera menjadi PFAK.
Menurut Tirta, Bappebti tetap konsisten melakukan pembinaan kepada PFAK dan CPFAK. Saat ini sembilan perusahaan sudah menjadi PFAK. Yaitu PT Pintu Kemana Saja (Pintu), PT Bumi Santosa Cemerlang (Pluang), PT Aset Digital Berkat (Tokocrypto), dan PT Kagum Teknologi Indonesia (Ajaib).
Berikutnya, PT Tiga Inti Utama (Triv), PT Sentra Bitwewe Indonesia (Bitwewe), dan PT CTXG Indonesia Berkarya (Mobee), PT Rekeningku Dotcom Indonesia (Reku), dan PT Ekripsi Teknologi Handal (Usenobi).
“Selanjutnya, kami berharap perusahaan lain yang berstatus CPFAK dapat segera menjadi PFAK," kata Tirta Karma Senjaya. ***
Related News
Mandiri Capital Dorong Inovasi Digital Lewat Mandiri Innovation Hub
PDB Meningkat 4 Kali Lipat Dalam 2 Dekade; Penguatan Fiskal Jadi Kunci
Tutup 2024, Ini Pesan Menkeu ke Jajaran Kemenkeu
Banjir Produk Impor Murah Pangkas IKI Desember 2024
RUPSLB Citra Marga (CMNP) Setujui Perubahan Pengurus, cek Lengkapnya
Dua Direktur BFI Finance Indonesia (BFIN) Mengundurkan Diri