EmitenNews.com - BNI Sekuritas atau BNIS membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 440,11 miliar pada tahun 2021 atau meningkat 39 persen dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp 316,17 miliar. Laba operasional dicatatkan sebesar 66,73 miliar, naik 169,15 persen dari periode sama pada tahun sebelumnya Rp 24,79 miliar. Laba bersih konsolidasi tercatat juga meningkat menjadi Rp 61,29 miliar atau naik 68 persen dari sebelumnya Rp 36,4 miliar.
Selanjutnya, volume perdagangan surat utang naik 119 persen, penggunaan layanan online trading juga naik 29 persen dan nilai transaksi saham meningkat 40 persen menjadi Rp 35,7 triliun. Pencapaian ini merupakan komitmen BNI Sekuritas untuk terus meningkatkan kinerja bisnisnya meskipun pandemi Covid-19 melanda perekonomian Tanah Air lebih dari setahun lamanya.
“Kami sangat bersyukur, dimana perusahaan mampu meningkatkan kinerja pada tahun 2021 jauh lebih tinggi dibanding pencapaian pada tahun 2020 dan melampaui sebagian besar target yang diberikan pemegang saham,” ujar Direktur Utama BNI Sekuritas, Agung Prabowo dalam acara HUT BNI Sekuritas, Selasa (12/4).
Agung melanjutkan, peningkatkan kinerja perusahaan tidak dapat dilepaskan dari kondisi pasar yang kembali bergairah dan BNI Sekuritas berhasil memanfaatkan hal tersebut untuk meningkatkan aktivitas bisnis di semua segmen usahanya.
"BNI Sekuritas mengalami peningkatan jumlah investor ritel mencapai hingga 40 persen di tahun lalu dan hal itu memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan secara keseluruhan," terang dia.
Disamping itu, BNIS juga mampu mencatat total nilai transaksi dalam obligasi pemerintah dan korporasi mencapai Rp 174,76 triliun di tahun 2021. Pencapaian ini meningkat 38,32 persen dibandingkan tahun 2020. Di samping itu, BNI Sekuritas saat ini memiliki pangsa pasar pada bisnis equity brokerage hingga 1,9 persen dari seluruh transaksi di Bursa Efek Indonesia atau tumbuh 40,2 persen dibandingkan periode sama pada tahun 2020.
Sejalan dengan tema HUT Ke-27, salah satu pencapaian yang menjadikan BNI Sekuritas telah mulai merambah ke pasar Internasional adalah telah didirikan BNI Securities Pte. Ltd (BSPL), di Singapura yang resmi beroperasi sejak 8 September 2021 lalu. BSPL didirikan untuk menjembatani emiten Indonesia yang ingin merambah pasar global melalui penerbitan Obligasi Non-Rupiah atau global bond. Pendirian BSPL juga akan membantu nasabah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), pemegang saham pengendali BNI Sekuritas, untuk masuk ke pasar modal internasional dan menjaring investor global.
Walaupun belum genap satu tahun berdiri, BSPL sudah memiliki dua success stories yang membanggakan, yakni BNI Sekuritas melalui BSPL telah memfasilitasi penerbitan Additional Tier-1 Bond (AT1 Bond) bernilai USD 600 juta dari Bank Negara Indonesia dengan tingkat permintaan yang signifikan hingga 3 kali lipat. Kemudian, BSPL juga memfasilitasi penerbitan global bonds Indofood CBP (ICBP) senilai USD 1 miliar dengan tingkat oversubscription mencapai 2,2 kali. Penerbitan global bonds ICBP dilakukan pada saat kondisi pasar belum cukup menguntungkan karena pengaruh kenaikan suku bunga namun kondisi tersebut tidak menjadi penghalang bagi pasar untuk menyambut baik penerbitan global bonds ICBP.
Pada awal tahun 2022, BNI Sekuritas terus mencatatkan kemajuannya dengan meluncurkan new BIONS yang merupakan platform online trading baru. Platform ini menyajikan inovasi user experience (UX) dan user interface (UI) baru, untuk memudahkan dan meningkatkan kenyamanan nasabah setia BNIS dalam berinvestasi di pasar modal. UX/UI pada New BIONS dirancang lebih mudah dan sistematis, disusun berdasarkan kategori produk investasi, serta memiliki penampilan yang identik untuk berbagai devices baik dalam versi mobile phone, maupun versi Web. Hal ini akan memudahkan nasabah dalam menggunakan New BIONS di kedua platform tersebut.
Related News
Belum Berhenti, Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 per Gram
Mobil Baru Mahal,Gaikindo Ungkap Yang Bekas Penjualannya Meningkat
Distribusi Reksa Dana MONI II Kelas Income 2, Bank DBS Kolaborasi MAMI
IFG Gelar Research Dissemination 2024, Hadirkan Dosen Sejumlah PT
Sampai 19 November Rupiah Melemah 0,84 Persen dari Bulan Sebelumnya
BI Kerahkan Empat Instrumen untuk Jaga Stabilitas Rupiah