Produk Arva Indonesia yang dibuat dari fermentasi kedelai tempe sudah menjadi hidangan Indonesia yang dikenal dunia. Seperti diketahui, tempe mengandung sumber protein tinggi dan telah menjadi alternatif daging merah yang lebih ramah lingkungan serta berkelanjutan. 

 

Dalam proses produksi misalnya, tempe memerlukan lahan dan air yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan produksi protein hewani. Dengan keunggulan-keunggulan tersebut, Arva Indonesia berusaha melestarikan tempe dan terus memperkenalkannya kepada dunia.

 

“Tempe Arva Indonesia dipanggang, bukan digoreng, dan tentunya hanya menggunakan bahan-bahan lokal. Sementara ini keripik tempe Arva hadir dalam 6 varian termasuk truffle crispy, honey butter, dan black sesame,” lanjut Arnold Wirakusuma.

 

BRILIANPRENEUR adalah acara tahunan yang diselenggarakan BRI sejak 2019. Tahun ini UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 yang merupakan rangkaian HUT ke-128 BRI, diselenggarakan di Jakarta Convention Center pada 7-10 Desember 2023 dengan tema “Crafting Global Connection”.

 

Acara yang dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo pada Kamis (7/12/2023) tersebut, resmi ditutup pada Minggu (10/12/2023) oleh Direktur Utama BRI Sunarso. Menurut Sunarso, tujuan BRI melalui acara tersebut tercapai. Hal itu salah satunya terlihat dari kesuksesan Arva Indonesia. 

 

“Kami berharap dapat memberikan dampak positif dan meluas pada kemajuan pelaku UMKM yang mengikuti ajang ini. Tujuannya jelas untuk menaikkelaskan pelaku UMKM bahkan bisa menembus pasar global. Tentunya melalui pengembangan kapasitas serta kualitas UMKM Indonesia,” ujarnya menegaskan.

 

Target ekonomi BRILIANPRENEUR 2023 juga tercapai

Sunarso melanjutkan, target ekonomi BRILIANPRENEUR 2023 juga tercapai. Acara tersebut tahun ini berhasil mencatatkan dealing commitment melalui business matching senilai USD81,3 juta, atau setara Rp1,26 triliun (dengan asumsi kurs Rp15.500 per USD).

 

Nilai tersebut tercapai setelah dilakukan sebanyak 243 business matching. Target awal yang disasar sebesar USD80 Juta. Business matching tersebut dilakukan oleh 86 buyers dari 30 negara. Meningkat dari target awalnya, 80 buyers dari 25 negara. Negara-negara asal buyers tersebut di antaranya Australia, Canada, Taiwan, Singapura, Malaysia, dan Uni Emirat Arab.