EmitenNews.com -PT Sentra Food Indonesia Tbk. (FOOD) telah melakukan peningkatan penempatan modal terhadap entitas anaknya, PT Kemang Food Industries (KFI) atau Kemfood sebanyak Rp20 miliar. Mulanya, FOOD menyetor sebanyak Rp76 miliar, maka total penempatan modal terhadap KFI sebanyak Rp96 miliar.

 

Adapun seluruh penempatan modal itu disetor penuh oleh pemegang saham KFI yaitu PT Super Capital Indonesia, yang juga merupakan pemegang saham pengendali dari emiten produsen olahan daging FOOD.

 

Dengan begitu, komposisi kepemilikan saham KFI pun berubah. Mengutip keterbukaan informasi, PT Sentra Food Indonesia Tbk. memegang sebanyak 660.001 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp66 miliar. Kemudian PT Super Capital Indonesia, sebanyak 299.999 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp29,99 miliar.

 

Corporate Secretary FOOD Karina Larasati Putri menyampaikan bahwa aksi korporasi ini tidak berdampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha.

 

Sebagai informasi, Sentra Food Indonesia merupakan pengelola Kemfood. Kemfood adalah pelopor industri daging olahan di Indonesia. Perusahaan yang dirintis oleh almarhum Bambang Mustari Sadino (Bob Sadino, meninggal pada 19 Januari 2015) di awal tahun 1970 ini merupakan salah satu perusahaan daging olahan pertama di Indonesia.

 

Seiring dengan perkembangannya, pada 1978, Bob Sadino mendirikan pabrik dengan teknologi modern yang didirikan di Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta. Pada 2008 Kemfood bergabung dan menjadi bagian dari PT Super Capital Indonesia yang merupakan induk dari Sentra Food Indonesia.

 

Sentra Food Indonesia (FOOD) per 31 Maret 2023 merugi Rp12,61 miliar. Bengkak 43 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp8,81 miliar. Alhasil, rugi per saham dasar makin curam menjadi Rp19,40 dari posisi sama tahun sebelumnya Rp13,55 per lembar. 

 

Perosotan laba itu menyusul penjualan bersih Rp65,03 miliar, turun 4 persen dari periode sama tahun lalu Rp68,22 miliar. Beban pokok penjualan Rp50,16 miliar, merosot 8 persen dari periode sama tahun lalu Rp46,42 miliar. Laba kotor Rp14,87 miliar, susut 31 persen dari edisi sama tahun lalu sejumlah Rp21,79 miliar.