EmitenNews.com - Ketua Cyber Indonesia, Husin Shahab datang lagi. Kali ini, ia melaporkan Ketua Greenpeace Indonesia, Leonard Simanjuntak dan Kiki Taufik ke Polda Metro Jaya atas tindak pidana UU ITE. Dalam pelaporannya, Selasa (9/11/2021) itu, ia mengaku merasa dirugikan atas pernyataan Greenpeace Indonesia terkait data deforestasi di Indonesia. Data LSM itu dinilainya tidak sesuai fakta dan menyesatkan.


"Informasi Greenpeace menyesatkan. Karena data yang disampaikan soal deforestasi tidak sesuai fakta. Justru selama pemerintahan Jokowi yang berusaha untuk menekan peningkatan deforestasi dari tahun ke tahun dan tidak terjadi kebakaran hutan," ujar Husin Shahab dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/11/2021).


Husin Shahab menyebutkan, Greenpeace telah memutarbalikkan fakta dengan menyebut bahwa deforestasi di Indonesia meningkat dari yang sebelumnya 2,45 juta ha (2003-2011) menjadi 4,8 juta ha (2011-2019).


Sebelumnya, Ketua Greenpeace Indonesia, Leonard Simanjuntak dalam situs resmi Greenpeace.org, Selasa (2/11/2021), menyebutkan bahwa deforestasi di Indonesia meningkat. Rilis Greenpeace itu menanggapi pidato Presiden Joko Widodo di KTT COP26, di Glasgow, Skotlandia, dua pekan lalu, yang menyampaikan adanya penurunan deforestasi. Greenpeace menilai Indonesia seharusnya bisa menjadi contoh bagi banyak negara berkembang untuk memutus ketergantungan terhadap energi kotor, mewujudkan nol deforestasi, serta tidak bergantung pada dukungan internasional.


Sejumlah poin dikritik oleh Greenpeace Indonesia dalam pidato Jokowi itu. Pertama, terkait pernyataan deforestasi turun terendah dalam 20 tahun terakhir. Faktanya, Greenpeace menyebutkan, deforestasi di Indonesia justru meningkat dari yang sebelumnya 2,45 juta ha (2003-2011) menjadi 4,8 juta ha (2011-2019).  Padahal Indonesia sudah berkomitmen menekan laju deforestasi. Tren penurunan deforestasi dalam rentang 2019-2021, tidak lepas dari situasi sosial politik dan pandemi di Indonesia sehingga aktivitas pembukaan lahan terhambat.


"Faktanya dari tahun 2002-2019, saat ini terdapat deforestasi hampir 1,69 juta hektare dari konsesi HTI dan 2,77 juta hektare kebun sawit. Selama hutan alam tersisa masih dibiarkan dalam konsesi, deforestasi di masa depan akan tetap tinggi. Deforestasi di masa depan, akan semakin meningkat saat proyek food estate, salah satu proyek PSN dan PEN dijalankan. Akan ada jutaan hektare hutan alam yang akan hilang untuk pengembangan industrialisasi pangan ini," kata Leonard.


Lainnya, yang menjadi bagian dari kritik Greenpeace Indonesia atas pidato Presiden Jokowi, adalah kebakaran hutan yang disebut turun 82 persen pada 2020. Greenpeace Indonesia menyinggung fenomena La Nina. Penurunan luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 2020, jika dibandingkan 2019 yang mencapai 296.942 hektare ini adalah angka kebakaran yang luasnya setara dengan 4 kali luas DKI Jakarta. Penurunan ini juga disebabkan gangguan anomali fenomena La Nina, bukan sepenuhnya hasil upaya langsung pemerintah.


Greenpeace Indonesia juga merespons soal rehabilitasi mangrove yang ditargetkan pemerintah. Rencana pemerintah untuk merestorasi hutan mangrove seluas 600.000 ha di tahun 2024, urai Leonard, terdengar sangat hebat. Tetapi jika dibandingkan luas hutan mangrove rusak di Indonesia yang telah mencapai 1,8 juta hektare, hal ini tidak ambisius mengingat hutan mangrove mempunyai fungsi ekologi sangat vital bagi kawasan pesisir yang sedang menghadapi ancaman krisis iklim.


Sebagai bagian dari 20 ekonomi terbesar di dunia, dan 10 negara pengemisi terbesar, kata Leonard, seharusnya Indonesia memimpin dengan komitmen ambisius dan aksi nyata untuk dekarbonisasi ekonominya. Yaitu dengan berkomitmen mencapai karbon netral pada 2050, menghentikan dominasi batu bara pada sektor energi, dan tidak menggantungkan diri pada perdagangan karbon, solusi palsu terhadap krisis iklim.


Menanggapi semua itu, Husin Shahab mengatakan, di situ letak kebohongan  Greenpeace. Kalau dibuat dalam bentuk grafis dari tahun ke tahun, dan pada kebijakan pemerintahan siapa juga dijelaskan secara detail, akan jelas faktanya. Jika pada tahun 2,45 juta ha (2003-2011), kata dia, adalah kebijakan SBY. Kemudian pada tahun 2011 sampai 2019, menurut dia, ada dua kebijakan di periode itu, menjadi 4,8 juta ha, akan kelihatan jelas di grafik tersebut penurunannya.


Husin menguraikan, pada periode tahun 2015-2016, deforestasi 629,2 ribu ha, beberapa izin prinsip sudah keluar di masa pemerintahan sebelumnya. Tahun 2016-2017, deforestasi 480 ribu ha, tahun 2017-2018, deforestasi 439,4 ribu ha, tahun 2018-2019, deforestasi 462,5 ribu ha, tahun 2019-2020, deforestasi turun drastis ke 115,5 ribu ha. “Nah, itu kan jelas, coba kalau dilihat dari bentuk grafik pasti akan terlihat menurun, kenapa Greenpeace kok malah bilang meningkat? Itu kan bohong?"


Dengan fakta-fakta yang dikemukakannya, Husin Shahab berkesimpulan, pernyataan Greenpeace telah menimbulkan keonaran. Karena itulah, Husin melaporkan Leonard Simanjuntak dan Kiki Taufik dengan dugaan menyebarkan berita bohong sebagaimana Pasal 14 & 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 Tentang Peraturan Hukum Pidana dan atas dugaan ujaran kebencian atas nama antar golongan (SARA) sesuai Pasal 28 (2) Juncto Pasal 45A (2) UU ITE Nomor 11 Tahun 2008. Laporannya tertuang dalam nomor LP/B/5623/XI/2021/SPKT/Polda Metro Jaya. ***