Variatif, IHSG Cenderung Menguat

Suasana main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street ditutup bervariasi dengan mayoritas menguat. Kinerja keuangan Coca Cola, dan 3M kuartal III 2025 melebihi ekspektasi menjadi katalis positif utama pasar. Paska merilis kinerja itu, saham Coca Cola melejit 4,1 persen, dan 3M meroket 7,7 persen.
Saham sejenis yaitu General Motors juga melonjak signifikan hingga 14,9 persen setelah perseroan menaikkan panduan untuk tahun ini, dan melebihi ekspektasi pasar. Di sisi lain, saham sektor teknologi tertekan seiring peningkatan ketidakpastian perang dagang Amerika dan China menjadi katalis negatif.
Kondisi itu, membuat Nasdaq harus berakhir di zona merah. Penguatan mayoritas indeks bursa Wall Street, aksi beli investor asing berlanjut, dan ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan diprediksi menjadi sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG).
Sementara itu, koreksi dalam harga emas berpeluang menjadi sentimen negatif pasar. Indeks diprediksi bergerak bervariasi cenderung menguat. Sepanjang perdagangan hari ini, Rabu, 22 Oktober 2025, indeks akan menjelajahi kisaran support 8.140-8.040, dan resistance 8.335-8.435.
Berdasar data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan investor untuk mengoleksi saham andalan berikut. Yaitu, Chandra Investasi (CDIA), Bank Mandiri (BMRI), Bank BRI (BBRI), Bank BCA (BBCA), Summarecon Agung (SMRA), dan Pakuwon Jati (PWON). (*)
Related News

Kerjasama dengan PEA Tak Lagi Sebatas Migas, Pelabuhan dan Pendidikan

BBCA Mulai Buyback, IHSG Jebol Level 8.300

Gerak IHSG Terbatas, Gulung Saham CUAN, BREN, dan SIDO

Volatilitas Kripto Meningkat Akibat Perang Dagang AS–Tiongkok

9 Kawasan Industri Baru Perkuat Ekosistem Manufaktur Indonesia

IHSG Melonjak 1,84% ke Level 8.238, Sektor Ini Pendorongnya