Wall Street Lesu, IHSG Konsisten Jalur Positif
Seorang pengunjung mengabadikan pergerakan saham melalui smartphone. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street kemarin kembali ditutup bervariasi dengan mayoritas melemah tipis. Lonjakan 2 bps imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun seiring pesimisme investor terhadap agresivitas The Fed memangkas suku bunga acuan menjadi katalis negatif utama pasar.
Sementara itu, investor juga mencermati laporan keuangan beberapa emiten rilisan kemarin. Misalnya, General Motors, Philip Morris, dan Verizon. Berdasar FactSet seperlima konstituen S&P500 sudah melaporkan kinerja keuangan kuartal ketiga tahun ini dengan mayoritas membukukan laba bersih lebih baik dari ekspektasi.
Koreksi lanjutan mayoritas indeks bursa Wall Street diprediksi menjadi sentimen negatif pasar. Lompatan harga beberapa komoditas seperti minyak mentah, CPO, emas, dan tembaga berpeluang menjadi katalis positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG).
Sepanjang perdagangan hari ini, Rabu, 23 Oktober 2023, IHSG diprediksi bergerak bervariasi cenderung menguat. IHSG akan mencoba untuk menguji support level 7.750-7.710, dan resistance level di posisi 7.830-7.870.
Berdasar data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan investor untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, Aspirasi Hidup Indonesia (ACES), Goto Group (GOTO), Barito Energy (BREN), United Tractors (UNTR), Timah (TINS), dan Medco Energy (MEDC). (*)
Related News
Investor Khawatirkan Lemahnya Daya Beli Karena M1 yang Melambat
Pasar Masih Cemaskan Potensi Suku Bunga Tinggi Lebih Lama di AS
Volume Beli Dominan, IHSG Susuri Zona Hijau
Ruang Gerak IHSG Menyempit, Awasi Saham TINS, HRUM, dan UNVR
Lanjut Menguat, IHSG Uji Level 7.810
IHSG Ditutup Berbalik Naik 0,21 Persen, Sektor Ini Pendorongnya