Wall Street Rebound, IHSG Cenderung Menguat
Suasana main hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Mayoritas indeks bursa Wall Street akhirnya kompak ditutup menguat. Itu seiring laporan inflasi lebih rendah dari perkiraan, dan proyeksi kinerja solid dari produsen chip Micron Technology. Penguatan pasar dipicu laporan indeks harga konsumen (CPI) Amerika Serikat (AS) periode November 2025 Biro Statistik Tenaga Kerja AS.
Inflasi utama tercatat 2,7 persen secara tahunan, lebih rendah dari ekspektasi 3,1 persen. Sementara itu, inflasi inti (core CPI) tercatat 2,6 persen juga berada di bawah perkiraan pasar 3 persen. Data itu memperkuat harapan tekanan inflasi makin mereda, dan membuka ruang bagi penurunan suku bunga pada 2026.
Investor kini melihat peluang 47 persen untuk kebijakan lebih dovish The Fed pada Maret, berdasarkan FedWatch Tool CME. Sektor teknologi, saham Micron Technology meroket 10,2 persen setelah memproyeksi pendapatan kuartalan jauh di atas ekspektasi pasar, didorong permintaan kuat terkait teknologi AI.
Saham perusahaan memori lainnya seperti SanDisk dan Western Digital turut melonjak, dan Philadelphia SE Semiconductor Index naik 2,6 persen. Penguatan mayoritas indeks Wall Street seiring data inflasi lebih rendah dari perkiraan, aksi net buy asing, dan penguatan harga mayoritas komoditas global berpotensi menjadi katalis positif.
Sementara itu, pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS masih dapat menjadi katalis negatif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). So, sepanjang perdagangan hari ini, Jumat, 19 Desember 2025, indeks diprediksi bergerak bervariasi cenderung menguat pada kisaran support 8.532-8.446, dan resistance 8.705-8.787.
Menilik data tersebut, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia merekomendasikan para investor untuk menjalan sejumlah saham andalan berikut. Yaitu, Aneka Tambang (ANTM), Trimegah Bangun Persada (NCKL), Bank Mandiri (BMRI), Sumber Alfaria (AMRT), Mayora Indah (MYOR), dan Ciputra Development (CTRA). (*)
Related News
Tekanan Jual Menderas, IHSG Susuri Level 8.500
Aksi Jual Hantui IHSG, Serok Saham BMRI, BKSL, dan KLBF
IHSG Gagal Bertahan di 8.700, Sektor -Sektor Ini Jadi Biang Koreksi
Investasi Jangka Panjang, Ini Strategi DCA Aset Crypto
IHSG Nyaris Stagnan di Sesi I, Consumer Cyclical dan Energi Tertekan
Hilirisasi Nikel, Tembaga, Silika Jadi Fokus Pemerintah





