Wamen PKP Ajak Industri Baja Dukung Program Tiga Juta Rumah

Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP), Fahri Hamzah, saat melakukan kunjungan kerja dan peninjauan rumah contoh berbahan baja ringan hasil produksi Krakatau Steel di kawasan industri Cilegon, Banten, Senin (4/8/2025).
EmitenNews.com - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP), Fahri Hamzah, mengajak industri baja nasional, khususnya Krakatau Steel, untuk mendukung program pembangunan tiga juta rumah per tahun guna mewujudkan swasembada papan nasional.
Menurut Fahri dukungan ini penting karena industri baja nasional merupakan pondasi dari ekosistem pembangunan nasional, termasuk pembangunan rumah rakyat.
"Kehidupan industri dan perekonomian bangsa ini sangat bergantung pada industri dasar seperti Krakatau Steel. Ini bukan sekadar pabrik baja, tapi fondasi dari seluruh ekosistem pembangunan rumah rakyat," kata Fahri dalam keterangannya terkait kunjungan kerja dan peninjauan rumah contoh berbahan baja ringan hasil produksi Krakatau Steel di kawasan industri Cilegon, Banten, sepeti dilansir pada Senin (4/8/2025).
Menurut Fahri, Krakatau Steel punya peluang besar menjadi garda terdepan dalam transformasi industri perumahan nasional.
"Jika KS fokus mendukung program tiga juta rumah per tahun, yakni satu juta di desa, satu juta di pesisir, dan satu juta di perkotaan, maka KS bisa tumbuh menjadi BUMN paling kuat," jelasnya.
Ia mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyusun tiga skema besar untuk memenuhi kebutuhan papan rakyat dan menjadi peluang kolaborasi dengan Krakatau Steel.
Pertama adalah skema Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), dengan alokasi anggaran setidaknya sekitar Rp43,6 triliun untuk merenovasi dua juta rumah setiap tahun.
“Dari jumlah tersebut, Rp17,5 juta akan disalurkan langsung untuk pembelian bahan bangunan per unit rumah. Krakatau Steel bisa menjadi salah satu pusat distribusi bahan bangunan. Masyarakat datang dan bisa memilih contoh sanitasi yang layak, kerangka baja ringan, dinding tahan gempa. Rumah yang sehat dimulai dari bahan yang tepat," ungkap Wamen PKP.
Kedua adalah program Pengembangan Kawasan dengan alokasi sekitar Rp20–22 miliar untuk satu kawasan. Fokusnya adalah membangun infrastruktur dasar seperti IPAL kolektif, instalasi air bersih, hingga rumah-rumah pesisir berbasis kearifan lokal.
“Rumah pesisir itu seharusnya rumah panggung, bukan rumah beton biasa. Kita belajar dari arsitektur masyarakat Bugis. Krakatau Steel bisa membangun contoh rumah panggung baja yang aman dan berkelanjutan,” tutur dia.
Skema ketiga adalah pembangunan hunian vertikal di kawasan perkotaan untuk mereduksi kawasan kumuh. Kebutuhan water treatment system dan sanitasi modern menjadi kebutuhan mendesak dalam pembangunan vertikal ini.
“Kalau KS bisa menghasilkan teknologi water treatment murah dan berkualitas, maka bukan hanya baja, tapi sanitasi nasional pun akan diselamatkan,” kata Wamen Fahri.
Pogram-program ini menurutnya terbuka bagi kolaborasi lintas kementerian dan swasta. Sebagai contoh, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp22 triliun untuk 1.000 kawasan pesisir.
“KKP juga bisa jadi mitra strategis Krakatau Steel. Rumah apung, rumah panggung pesisir, dan bangunan tangguh iklim akan sangat dibutuhkan. Potensi pasarnya besar,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Komersial, Pengembangan Usaha, dan Portofolio Krakatau Steel, Hernowo, menyampaikan komitmen perusahaan dalam mendukung penuh agenda pemerintah, termasuk program pembangunan rumah rakyat.
“Ini sebenarnya sudah lama kami riset. Rumah apung, misalnya, sudah kami aplikasikan di Muara Angke. Bahkan yang di Ibu Kota Nusantara (IKN), kami sudah implementasikan konsep hunian empat lantai. Jadi ini bukan wacana, tapi sudah ada aplikasinya,” ungkapnya.
Selain itu, Krakatau Steel juga tengah mengembangkan teknologi rumah cetak cor yang bisa selesai dalam waktu satu hari.
Related News

Hindari Ritel jadi Korban, Jangan Paksakan IPO Perusahaan Jumbo

Dalam LPS Financial Festival 2025, Bos CT Corp Bagikan Kunci Suksesnya

Asuransi Astra Kembali Raih Peringkat Kredit dan Peringkat Nasional

Manufaktur Tumbuh 5,68 Persen, Lampaui Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Ekonomi Indonesia Triwulan II 2025 Tumbuh 5,12 Persen

Konsumsi Rumah Tangga Masih Jadi Tulang Punggung Pertumbuhan RI