EmitenNews.com - ??Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin (20/8) ditutup menguat 0,90 persen menjadi 7.533. Penguatan IHSG ditopang saham-saham sektor consumer cyclicals surplus 1,65 persen, dan financial melejit 1,60 persen. Lompatan itu, diikuti aksi beli investor asing senilai Rp1,8 triliun di pasar regular.

Saham-saham paling banyak dibeli investor bule itu antara lain BBRI, BMRI, BBCA, ASII, dan BBNI. Katalis positif penguatan IHSG masih ditopang penguatan rupiah ke level Rp15,448 per dolar Amerika Serikat (USD). Secara teknikal, indikator MACD masih mengindikasikan golden cross dengan histogram hijau lebih besar dibanding hari kemarin. 

Indikator stochastic mengindikasikan IHSG sedang pada area overbought. Itu artinya IHSG berpotensi mengalami pembalikan arah (profit taking). Oleh karena itu, Reliance Sekuritas memproyeksi IHSG hari ini, Rabu, 21 Agustus 2024 akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah.

IHSG akan mengelilingi support level 7.466, dan resistance level 7.538. Sementara pasar akan mencermati hasil rapat gubernur BI Dimana konsensus memperkirakan suku bunga akan tetap ditahan di level 6,25 persen. Berikut saham memiliki potensi naik pada beberapa hari mendatang yaitu MEDC, MAPA, PNBN, dan ASSA. 

Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS), mayoritas indeks utama ditutup melemah akibat aksi profit taking setelah beberapa hari sebelumnya mengalami kenaikan. Pelaku pasar akan mencermati rilis risalah rapat dewan gubernur The Fed hari ini, dan mencermati pidato Chairman The Fed mengenai arah kebijakan moneter pada acara simposium Jackson Hole pada Jumat mendatang. 

Pagi ini, bursa Asia telah diperdagangkan di zona merah. Itu ditunjukkan dengan koreksi 0,91 persen indeks Nikkei 225, dan indeks Kospi diperdagangkan dengan melepuh 0,25 persen. Jepang mencatat pertumbuhan lebih baik pada ekspor dan impor. Pada Juli 2024 ekspor tumbuh 10,3 persen yoy dan impor 16,6 persen yoy. (*)