EmitenNews.com - IHSG melemah ke level terendah sejak 26 Januari 2022 pada penutupan Kamis (12/5). Investor asing kembali mencatatkan net sell yang menjadi net sell keempat berturut-turut di pekan ini, walaupun nilainya jauh lebih kecil dibanding 2 (dua) hari pertama di pekan ini.


Oleh sebab itu analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menyebut terbuka peluang technical rebound jika IHSG kembali ke 6.600.

"Sebaliknya, waspadai critical support 6.480-6.530 jika pelemahan IHSG berlanjut," ujarnya.

Dari eksternal, tekanan inflasi di AS meningkat ditunjukan dari realisasi inflasi sebesar 8.3% yoy di April 2022, lebih tinggi dari perkiraan (8.1% yoy). Ekonomi Inggris tumbuh 8.7% yoy di Q1-2022, juga lebih rendah dari perkiraan (9% yoy).

Data ini menambah rangkaian data indeks manufaktur yang menunjukan perlambatan di AS, Eropa dan Tiongkok di April 2022.

Dari dalam negeri, penjualan eceran tumbuh 9.3% yoy di Maret 2022, turun dari 12.9% yoy di Februari 2022.

"Oleh sebab itu jangan terlalu agresif melakukan aksi beli," Valdy mengingatkan.

Sebaiknya ia menyarankan pelaku pasar untuk memperhatikan mencermati peluang buy on support atau average down pada saham-saham bluechip, seperti ASII, ADRO, BBCA dan BMRI. Selain itu menurutnya UNTR dan INDF juga dapat diperhatikan karena masih berada dalam bullish area.(fj)