EmitenNews.com - Mari terus mewaspadai pandemi Covid-19. Terutama atas meningkatnya kasus penyebaran virus Corona, atau coronavirus disease 2019 (Covid-19) varian Omicron. Kementerian Kesehatan menyatakan setidaknya 50 persen pasien Covid-19 Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia tidak memiliki riwayat penyakit penyerta alias komorbid. Mayoritas pasien yang terinfeksi BA.4 dan BA.5 mengalami gejala. Paling dominan batuk, dan nyeri tenggorokan.


Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, per Jumat (24/6/2022), terdapat 143 kasus yang terdeteksi di Indonesia. Sebanyak 73 orang atau 50 persen pasien tidak memiliki komorbid. Sementara itu 7 persen lainnya memiliki komorbid dan 43 persen lainnya masih perlu diidentifikasi.


Mayoritas pasien yang terinfeksi BA.4 dan BA.5 mengalami gejala. Sebanyak 102 orang atau 102,71 persen pasien mengalami gejala. Berikutnya 13 orang atau 9 persen pasien tidak bergejala. Lalu, sementara 28 orang atau 20 persen pasien masih diidentifikasi.


Penting dicatat, gejala klinis yang paling dominan adalah batuk dan nyeri tenggorokan. Gejala lain yang dialami pasien BA.4 dan BA.5 di Indonesia meliputi flu, demam, sakit kepala, anosmia, hingga sesak napas.


Dari ratusan pasien itu, 73 orang berjenis kelamin laki-laki dan 70 orang perempuan. Dari 143 pasien tersebut, dapat diidentifikasi status vaksinasinya.


Dari situ diketahui, lima orang belum menerima vaksin Covid-19 lantaran masuk kategori anak-anak. Kemudian tiga orang baru menerima satu dosis vaksin Covid-19, sembilan orang menerima vaksin primer lengkap atau dua dosis. Kemudian, 35 orang sudah menerima vaksin booster atau dosis ketiga, dan seorang, WNA telah menerima vaksin Covid-19 empat dosis. ***