EmitenNews.com - PT Wijaya Karya Persero Tbk (WIKA) akan melaksanakan rangkaian transaksi yang berkesinambungan berupa Debt to Asset Swap dan Share Swap. 

Mahendra Vijaya, Corporate Secretary WIKA, dalam keterangan tertulisnya menyatakan bahwa dalam transaksi Debt to Asset Swap, WIKA akan mengambil alih atau mengakuisisi sebesar 50,99% saham PT Wijaya Karya Realty (WR) di PT Hotel Indonesia Properti (HIPRO), senilai Rp1,21 triliun atau tepatnya Rp1.214.750.000.000. 

Pembayaran dilakukan melalui skema Debt to Asset Swap sebagai penyelesaian pembayaran pinjaman WR kepada WIKA.

Selanjutnya, transaksi Share Swap akan dilakukan di mana PT Hotel Indonesia Natour (HIN), yang merupakan salah satu pemegang saham WR sebesar 22,57%, akan mengambil alih atau mengakuisisi saham HIPRO milik WIKA sebesar 50,99%. 

Skema yang digunakan adalah penukaran saham (share swap), diikuti dengan pelepasan saham milik HIN di WR sebesar 22,57% atau senilai Rp1.214.750.000.000 kepada WIKA. Hal ini mengakibatkan penambahan kepemilikan saham WIKA di WR yang semula 72,51% menjadi 95,08%.

Mahendra memaparkan bahwa pada 25 Juni 2024, WIKA, WR, HIN, HIPRO, dan PT Aviasi Pariwisata Indonesia Persero (Injourney) telah menandatangani Perjanjian Pengalihan Saham Bersyarat sebagai komitmen final atas skema dan nilai transaksi Debt to Asset Swap dan Share Swap.

Transaksi ini merupakan transaksi afiliasi sesuai regulasi OJK dalam POJK 42/2020 karena WIKA merupakan pemegang saham WR sebesar 72,51%. Berdasarkan hubungan kepengurusan, anggota Direksi WR dan Komisaris Utama WR adalah pegawai Perseroan. 

Selain itu, WIKA dan HIN memiliki hubungan afiliasi karena secara langsung maupun tidak langsung dikendalikan oleh pemegang saham utama yang sama, yaitu Pemerintah Republik Indonesia.

"Transaksi ini dilakukan sebagai upaya WIKA untuk memperbaiki kinerja keuangan WR. Dengan dilakukannya transaksi ini, akan meningkatkan laba, likuiditas, dan menurunkan solvabilitas WR.