Wujudkan NTB Pusat Busana Muslim Nasional, Ini Langkah Nyata Gubernur Zulkieflimansyah

Perhelatan Lombok International Modest Fashion Festival (Limoff). dok. NTB Satu.Wujudkan NTB Pusat Busana Muslim Nasional, Ini Langkah Nyata Gubernur Zulkieflimansyah
EmitenNews.com - Perhelatan Lombok International Modest Fashion Festival (Limoff) langkah nyata dalam mewujudkan Nusa Tenggara Barat sebagai pusat busana muslim dan muslimah nasional. Ini bagian dari partisipasi daerah menyokong upaya pemerintah Indonesia untuk menjadi pusat busana muslim dunia, dengan memajukan kain tenun daerah.
"Ini upaya nyata dan serius menjadikan NTB sebagai pusat busana muslim dan muslimah nasional," kata Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah saat membuka perhelatan Limoff 2023 di kawasan wisata pantai Senggigi Lombok Barat, Jumat (7/7/2023).
Kegiatan Limoff 2023 diharapkan dapat menjadi momentum bangkitnya ekonomi daerah yang akan menghadirkan banyak industri kreatif baru.
"Dengan adanya LIMOFF ini akan menjadi sarana dan ikhtiar pemerintah yang menggerakkan seluruh roda ekonomi serta menyiapkan lapangan pekerjaan bagi generasi milenial kita ke depannya dan menggerakkan ekonomi kreatif," katanya.
Sementara Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTB, Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah mengatakan bahwa Indonesia bercita - cita menjadi pusat busana muslim dunia.
"Kami ingin berpartisipasi pada upaya pemerintah Indonesia untuk menjadi pusat busana muslim dunia. Kita mulai untuk bergerak memajukan Wastra atau kain tenun yang ada didaerah sebagai bagian dari kebangkitan muslim fesyen Indonesia dan dunia," kata Niken Saptarini widyawati Zulkieflimansyah, istri gubernur Nusa Tenggara Barat. ***
Related News

TOCGY Exchange Ajukan Lisensi Pengawasan Bappebti

OJK Investigasi 2 Bank dan 3 Sekuritas Terkait Dugaan Pembobolan RDN

RON-ID Ronkb Tingkatkan Identitas Pengguna & Integrasi Aset

Pemerintah Lanjutkan Kucuran Paket Stimulus Ekonomi, Hingga Akhir 2025

Mendag Sebut Nego Tarif dengan AS Masih Proses, Target Terlewati

Rp200 Triliun Disalurkan Pada 5 Bank, Ekonom Ingatkan Potensi Masalah