EmitenNews - Mark Zuckerberg hari ini (Senin, 15/3/2021) mengumumkan rencananya menggunakan platform Facebook untuk membantu penggunanya mendapatkan akses informasi tentang vaksin Covid-19. Termasuk di mana dan kapan mereka dapat divaksinasi. Alat pencari vaksin ini mirip dengan fitur donor darah yang diluncurkan Facebook pada 2019.


"Saat ini banyak negara bergerak menuju vaksinasi untuk semua orang dewasa. Kami sedang mengerjakan alat untuk memudahkan semua orang mendapatkan vaksinasi juga," tulis Zuckerberg dalam sambutannya yang disiapkan untuk diposting ke media sosial. Seperti diketahui, Selain Facebook sendiri raksasa teknologi ini memiliki Instagram dan WhatsApp yang memiliki jutaan pengguna.


Facebook mengatakan platform milikinya saat ini telah menghubungkan lebih dari 2 miliar orang dengan informasi resmi Covid-19. "Dan hari ini seiring dengan perluasan akses ke vaksin Covid-19, kami melangkah lebih jauh untuk membantu membawa 50 juta orang selangkah lebih dekat untuk mendapatkan vaksinasi," sambungnya.


Beberapa cara yang akan dilakukan Facebook adalah menambahkan fitur yang menghubungkan pengguna dengan informasi dimana dan kapan vaksin bisa didapatkan. Selanjutnya memperluas Pusat Informasi Covid-19 ke Instagram dan WhatsApp agar orang-orang bisa mendaftarkan untuk divaksinasi oleh otoritas kesehatan dan pemerintah setempat.


"Dengan bekerja sama dengan otoritas kesehatan nasional dan global, skala yang kami miliki bisa menjangkau orang dengan cepat. Kami melakukan bagian kami untuk membantu orang mendapatkan informasi yang kredibel, mendapatkan vaksinasi, dan kembali bersama dengan selamat," tulis penjelasan resmi Facebook.


Untuk saat ini Facebook memang baru bermitra dengan Rumah Sakit Anak Boston, AS, untuk menawarkan fitur ini guna membantu orang mengidentifikasi tempat terdekat untuk mendapatkan vaksin. Lokasi di alat ini disediakan oleh VaccineFinder, termasuk jam kerja, info kontak dan tautan untuk membuat janji.


"Anda dapat mengakses alat ini di Pusat Informasi Covid-19, dan nanti akan didukung dalam 71 bahasa yang berbeda. Kami berencana memperluas ini ke negara lain, karena vaksin sudah tersedia lebih luas," jelas Zuckerberg.


Terkait kemitraannya dengan oitoritas kesehatan dan pemerintah dalam pendaftaran vaksin, hingga saat ini 3 miliar pesan telah dikirim oleh pemerintah, organisasi nirlaba, maupun organisasi internasional kepada warga negara melalui chatbot WhatsApp resmi tentang COVID-19. Dan mereka sekarang menjalin kerja secara langsung dengan otoritas kesehatan dan pemerintah setempat agar orang-orang terdaftar untuk vaksinasi.


Minggu lalu misalnya, Buenos Aires, Argentina mengumumkan bahwa WhatsApp akan menjadi saluran resmi untuk mengirimkan notifikasi kepada warga ketika giliran mereka menerima vaksin. Di Brasil, saluran bantuan WhatsApp digunakan sebagai saluran informasi dan dukungan bagi penduduk di Serrana, tempat otoritas kesehatan sedang menguji proyek vaksinasi massal pertama di negara tersebut.


"Di Indonesia, Kementerian Kesehatan memulai Tahap II dari saluran bantuan pendaftaran vaksin WhatsApp, memperluas pendaftaran vaksin dari pekerja garis depan hingga lansia," tulis Facebook.



Pemerintah dan otoritas kesehatan lain, termasuk Afrika Selatan dan Organisasi Kesehatan Dunia, mulai memasukkan informasi vaksin terbaru ke saluran bantuan mereka.(*)