Kebut Restrukturisasi, 2023 Garuda Indonesia (GIAA) Masuk Holding BUMN Aviata

EmitenNews.com - Garuda Indonesia (GIAA) bakal masuk induk usaha atau holding BUMN Aviasi dan Pariwisata Indonesia (Aviata). Penggabungan itu, ditargetkan bisa dijalankan pada 2023. Oleh Karena itu, Kementerian BUMN berharap restrukturisasi Garuda Indonesia cepat beres.
”Dengan begitu, Garuda akan masuk menjadi bagian Aviata ke depan,” tutur Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, di Jakarta, Jumat (22/10).
Pembentukan holding Aviata itu, bakal dijalankan dalam tiga tahap. Tahap pertama telah rampung pada kuartal III-2021, tahap kedua diharap bisa selesai pada kuartal IV-2021. Kemudian tahap ketiga dijalankan pada 2023. Tahap pertama, sukses menggabungkan PT Hotel Indonesia Natour (HIN), PT Sarinah, PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, dan PT Taman Wisata Candi (TWC).
Kemudian, tahap kedua proses inbreng PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). ”ITDC akan menyusul pada kuartal IV-2021 setelah proses penyertaan modal negara (PMN) sebagai persero,” imbuhnya.
Selanjutnya, Garuda akan bergabung dengan Aviata pada tahap ketiga setelah proses restrukturisasi selesai. Saat dibentuk, Aviata digagas untuk membangun peningkatan kontribusi sektor pariwisata. Namun, kala Covid-19 tugas holding BUMN itu, diatur ulang agar bisa melakukan restrukturisasi setelah pandemi.
Selain restrukturisasi, saat ini fokus Aviata ikut menyelenggarakan kegiatan besar yang diharap menjadi katalisator pemulihan sektor pariwisata Indonesia. Salah satunya, pentas World Superbike (WSBK) Mandalika pada November 2021 mendatang. Ajang itu, akan menjadi awal pemulihan sektor pariwisata, dan sumber pertumbuhan ekonomi baru usai pandemi Covid-19. (*)
Related News

Hexindo (HEXA) Bagikan Dividen USD21,7 Juta Setara 70 Persen Laba

Usai Meroket 500% dari FCA, Emiten Karoseri Keluarkan Pengumuman Ini

LOPI Resmi Caplok 70% Saham Bisnis Outsourcing, Ini Tujuannya

Tiga Saham Keluar dari FCA Usai Lonjakan Harga

4 Saham Terbang Ratusan Persen Dikunci BEI, Satu Mau Ganti Pengendali

SMKM Ungkap Investor Singapura Bakal Jadi Pengendali Baru