EmitenNews.com - Emiten jasa tambang batubara  PT ABM Investama Tbk (ABMM) membukukan laba bersih senilai USD148 juta pada tahun 2021, membaik dibandingkan tahun 2020 yang tercatat rugi bersih sebesar USD35,659 juta.

 

Merujuk data dalam laporan keuangan tahun 2021 telah audit ABMM yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia(BEI), Selasa(5/4/2022). Tertera, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan naik 68,48 persen menjadi USD1,021 miliar yang ditopang kenaikan pendapatan kontraktor tambang dan tambang batubara jasa sebesar 84,73 persen menjadi USD859,25 juta. 

 

Disusul pendapatan logistik dan sewa kapal yang naik 18,39 persen menjadi USD103,5 juta. Senada, pendapatan dari  divisi layanan di areal tambang dan repabrikasi tumbuh 8,8 persen menjadi USD34,826 juta.

 

Walau beban pokok pendapatan bengkak 29,96 persen menjadi USD655,5 juta, tapi laba kotor naik 262,3 persen menjadi USD366,35 juta.

 

Sehingga itu ABMM menorehkan laba per saham dasar senilai USD0,05376, sedangkan akhir tahun 2020 menelan rugi per saham dasar senilai USD0,01295.

 

Sementara itu, aset tumbuh 25,27 persen menjadi USD1,036 miliar , karena perseroan mencatatkan saldo laba belum ditentukan penggunaannya senilai USD123,58 juta. Pos ini tercatat defisit USD24,42 juta pada tahun 2020.

 

Liabilitas ABMM per 31 Desember 2021 tercatat sebesar USd679,81 juta atau naik dari tahun 2020 sebesar USD665,48 juta. Ekuitas neto juga tumbuh sangat signifikan menjadi USD356,88 juta dari USD161,74 juta.

 

Kas yang diperoleh dari aktivitas operasi ABMM di tahun lalu naik menjadi USD365,55 juta atau tumbuh dari tahun sebelumnya USD132,34 juta.