2023 Tumbuh, TBS Energi (TOBA) Perkuat Bisnis Hijau Tahun Ini
Direksi PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) ketika menggelar RUPST JUmat (26/4).
EmitenNews.com – Perusahaan energi terintegrasi yang berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan dan percepatan transisi energi di Indonesia, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mengumumkan kinerja keuangan dan berbagai capaian positif dalam bisnis berkelanjutan di tahun 2023.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini Jumat (26/4) TOBA menyetujui penggunaan laba bersih 2023. Selain itu pengangkatan kembali tiga Komisaris yang masa jabatannya telah berakhir untuk mendukung transisi Perseroan menuju bisnis yang lebih ramah lingkungan dan solusi rendah karbon.
Selama tahun 2023, TBS mencatat peningkatan total aset sebesar USD 947,8 juta, naik 5,4% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, total pendapatan sebesar USD 501,3 juta atau mengalami perubahan 21,2% dari tahun sebelumnya.
Sedangkan laba bersih tercatat sebesar USD 20,8 juta atau mengalami perubahan 77,8% dari tahun sebelumnya.
Mufti Utomo, Direktur TBS usai RUPST menyampaikan bahwa Perseroan terus menunjukkan komitmen kuat dalam transisi menuju bisnis yang lebih hijau. Meski menghadapi tantangan perlambatan ekonomi global dan penurunan harga batubara di tahun 2023, Perseroan berhasil memperkuat fundamental usahanya dan mengakselerasi pengembangan portofolio bisnis hijau.
“Tahun 2023, kami berhasil mengembangkan dan menambah portofolio hijau kami di sektor pengelolaan limbah melalui akuisisi AMES dan ARAH, mendapatkan kontrak jual beli listrik energi baru terbarukan melalui proyek PLTS Terapung (46 MWp) di Batam, meluncurkan motor listrik Electrum H5, dan mencatat performa keuangan yang sehat dari sektor pembangkit listrik”, jelas Mufti.
Mufti menambahkan, strategi diversifikasi bisnis TBS telah membuahkan hasil yang positif. Sektor pembangkit listrik kami mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 25,53% YoY, mencapai USD 59,17 juta. Kontribusi dari segmen ini sangat penting dalam menstabilkan kondisi keuangan Perseroan di tengah fluktuasi harga batubara. Sementara itu, pendapatan dari penyewaan kendaraan listrik meningkat signifikan sebesar 189,2% menjadi USD 217,99 ribu dan bisnis pengelolaan limbah menghasilkan pendapatan sebesar USD 3,18 juta pada tahun 2023.”
Sementara itu, RUPST juga telah disepakati penggunaan laba bersih Perseroan tahun 2023.
Direktur TBS, Juli Oktarina menyampaikan bahwa sejumlah USD 790.651 akan disisihkan sebagai dana cadangan, sedangkan sisa laba bersih sebesar USD 7.115.865 akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk memperkuat permodalan jangka panjang serta mendukung rencana pertumbuhan bisnis dan investasi Perseroan. Juli menambahkan,
“Alokasi laba bersih ini juga untuk mendukung diversifikasi bisnis Perseroan, termasuk investasi di sektor ketenagalistrikan yang berfokus pada energi baru dan terbarukan, kendaraan listrik, dan pengelolaan limbah.”
Di saat yang bersamaan, Nafi Sentausa, SVP Corporate Strategy & Investor Relations TBS turut menyampaikan optimisme terhadap prospek Perseroan di tahun 2024, mengacu pada hasil positif dari akuisisi dan ekspansi bisnis baru yang mulai terlihat di awal tahun.
“Dari sektor pengelolaan limbah, akuisisi AMES yang menguasai 75% pangsa pasar limbah medis di Singapura, dan ARAH dengan kapasitas pengolahan lebih dari 38 ton sampah per hari, hingga peluncuran motor Electrum H5 dan pengembangan proyek Mini Hidro di Lampung serta PLTS Waduk Tembesi, memberikan kami kepercayaan untuk menatap tahun 2024 dengan optimisme tinggi," tutur Nafi.
Berdasarkan keputusan pemegang saham pada RUPST, mengangkat kembali Bacelius Ruru sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen, Djamal Attamimi sebagai Komisaris, dan Dr. Ahmad Fuad Rahmany sebagai Komisaris Independen.
Related News
RUPSLB Mitra Tirta Buwana (SOUL) Pertahankan Dirut Ardianto Wibowo
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M