EmitenNews.com - Perusahaan bidang produksi peralatan, dan perlengkapan pengecatan, PT Ace Oldfields TBK besok Senin (25/2) resmi mencatatkan sahamnya alias listing si Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode perdagangan (KUAS).

 

KUAS tercatat sebagai emiten ke - 39 di BEI tahun ini Melepas 390 juta lembar pada harga perdana Rp195 per saham dengan nilai nominal Rp50 per saham. Dari  Initial Public Offering (IPO) ini perseroan meraup dana IPO Rp76,05 miliar. 

 

Selain mencatat saham, perseroan juga menerbitkan waran seri I 130 juta lembar atau 14,40 persen dari modal ditempatkan, dan disetor penuh perseroan pada saat pendaftaran. Waran Seri I itu, diberikan cuma-cuma kepada para pemegang saham baru perseroan dengan perbandingan setiap pemegang 3 saham baru akan memperoleh 1 waran seri I dengan harga exercise Rp250 per lembar. 


Kalau seluruh waran diexercise para pemegang saham, perseroan akan memperoleh tambahan modal maksimal Rp32,50 miliar. Nantinya, dana waran 100 persen untuk modal kerja perseroan.

 

PT NH Korindo Sekuritas Indonesia senagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek, mengklaim slelama masa penawaran awal pada 22-27 September 2021, antusias pemesan cukup bagus. 

 

”Itu dapat dilihat dari oversubscribed pada masa bookbuilding 2,2x dari keseluruhan pemesanan atau oversubscribed 6x dari pooling,” tutur Direktur Investment Banking PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, penjamin pelaksana emisi efek, dan penjamin emisi efek, Amir Suhendro Samirin, di Jakarta, Senin (18/10).

 

Berdasar prospektus KUAS, seluruh dana hasil penawaran umum, setelah dikurangi biaya emisi, 38,69 persen untuk pembelian sebagian tanah, dan bangunan di Jalan Raya Cileungsi Jonggol KM 22,5 RT006/RW002 Cileungsi, Bogor 16820 dengan nomor sertifikat SHM No. 2016, No. 2015, No. 616, No. 111, No. 107 dan No. 106 dari pihak afiliasi yaitu Janto Setiono, Dannie Tjiandra, dan Bobby Kandiawan dengan harga Rp 28 miliar. Tujuannya untuk mengurangi biaya sewa perseroan, dan juga pengembangan perseroan ke depan. Transaksi itu, akan dilakukan paling lambat tiga bulan setelah dana IPO diterima. Lalu, sisa 61,31 persen untuk modal kerja perseroan yaitu untuk pembelian bahan baku, dan beban operasional