EmitenNews.com - PT Oneject Indonesia (Oneject) menyiapkan 100-150 juta jarum suntik ADS. Produsen alat suntik ADS & Safety Needle terbesar Asia menyiapkan itu, untuk kebutuhan vaksinasi Covid-19 Indonesia hingga pengujung tahun ini. Jarum suntik ADS sebanyak 100-150 juta itu, nanti akan didistribusikan Itama Ranoraya (IRRA). 


Agustus lalu, Oneject melalui Itama Ranoraya telah mendistribusikan 50 juta jarum suntik ADS, pesanan pemerintah untuk kebutuhan vaksinasi Covid-19. Pemerintah Indonesia mematok sampai akhir tahun ini, vaksinasi Covid-19 mampu mencapai angka 70 persen masyarakat Indonesia atau sebanyak 208 juta dosis vaksin. 


Per 12 Oktober, jumlah vaksin sudah menyasar 160,7 juta dosis. Itu terdiri dari 101 juta dosis pertama, 58 juta dosis kedua, dan 1 juta dosis ketiga. Dari sisi ketersediaan vaksin, pemerintah per September 2021 telah menerima 271 juta dosis vaksin, sehingga dari sisi pasokan vaksin untuk target 70 persen sampai akhir tahun aman. 


Direktur Utama PT Oneject Indonesia Jahja Tear Tjahjana mengungkapkan, komitmen Oneject memastikan bagaimana program vaksinasi pemerintah bisa terealisasi melalui ketersediaan jarum suntik vaksin. Dengan ketersediaan 100-150 juta jarum suntik ADS untuk program vaksinasi, sampai akhir tahun pasokan jarum suntik vaksinasi di tanah air aman. 


”Tahun lalu, pemerintah telah membeli 111 juta jarum suntik ADS, sebagai stok untuk program vaksinasi Covid-19, jika ditambah dengan pembelian 50 Juta jarum suntik ADS Agustus lalu, dan tambahan stok yang kami siapkan hingga 150 juta jarum suntik ADS, ketersediaan jarum suntik vaksinasi Covid-19 di tanah air, sampai akhir tahun sudah aman,” tutur Jahja, di Jakarta, Kamis (14/10). 


Tahun depan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 secara global akan meningkat. Berdasar data WHO, saat ini baru sekitar 35 persen jumlah populasi dunia mendapat vaksin lengkap. Sementara, Indonesia mencapai 21,1 persen dari total populasi. Dengan selesainya pabrik baru Oneject di Cikarang, tahun depan Oneject akan memulai kapasitas produksi baru sebanyak 1,2 miliar jarum suntik ADS & Safety Needle. 


Perseroan memperkirakan porsi penjualan ekspor akan meningkat signifikan. Itu sejalan pelaksanaan vaksinasi global akan meningkat tahun depan. ”Tahun depan kami banyak mendapat pesanan dari luar. Baik pemerintah, dan lembaga non pemerintah seperti UNICEF. Untuk UNICEF, kami perkirakan lebih dari 500 juta ADS tahun depan. Namun, kami akan prioritaskan kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu,” imbuh Jahja. 


Pada September 2021, proses akuisisi Oneject oleh Itama Ranoraya tahap pertama sudah berjalan. Tahap akhir atau penyelesaian transaksi ditargetkan pada kuartal II-2022. Di mana, Itama Ranoraya akan menjadi pemegang saham pengendali Oneject dengan kepemilikan mencapai 51 persen. Kondisi itu, menjadi jalan bagi Oneject untuk mendapat akses pendanaan di pasar modal. 


Sebagai manufacturer high tech medical equipment, Oneject akan menjadi pusat produksi alat kesehatan tahun depan. Oneject mulai tahun depan sudah memproduksi, dan menjual produk alat kesehatan lain berupa kantong darah (Blood Bag), dan juga Reagent test (Covid & Non Covid) milik Abbott. Produk-produk itu, selama ini impor. 


Perseroan melihat komitmen pemerintah berusaha terus mensubstitusi produk-produk alat kesehatan impor dengan produk lokal. Itu momentum baik baggi Oneject untuk menjadi pemain utama produsen alat kesehatan Indonesia. ”Dan, dengan brand kuat dimiliki Oneject saat ini di pasar global, dan kerja sama dengan perusahaan medical equipment global, Oneject juga telah menjadi pemain global sektor healthcare,” tegas Jahja. (*)