EmitenNews.com – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) melalui anak perusahaannya PT Chandra Asri Perkasa (“CAP2”) dan Aramco Trading Company (“ATC”) hari ini menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (“MoU”) untuk melihat peluang potensial bagi ATC dalam memasok bahan baku untuk mendukung operasi Chandra Asri Perkasa (“CAP2”), kompleks petrokimia berskala global kedua milik Chandra Asri.

 

Penandatanganan dilakukan secara virtual oleh Presiden Direktur Chandra Asri, Erwin Ciputra, dan Chief Executive Officer ATC, Ibrahim Albuainain. ATC dan Chandra Asri berharap MoU ini akan memelopori kerja sama jangka panjang antara kedua perusahaan dalam memastikan ketersediaan bahan baku untuk fasilitas cracker CAP2.

 

Erwin Ciputra, President Direktur Chandra Asri, dalam keterangan resminya Rabu (13/10) menjelaskan, ATC memiliki portofolio dan rekam jejak yang baik dalam menyediakan bahan baku sesuai standar yang dibutuhkan Chandra Asri. Kami berharap kerja sama ini dapat menjamin tersedianya pasokan bahan baku untuk CAP2 yang pada akhirnya berkontribusi dalam menciptakan produk-produk petrokimia bernilai tinggi. Kami juga berharap kemitraan ini dapat menjadi langkah untuk mendukung pertumbuhan industri petrokimia Indonesia dan memenuhi kebutuhan domestik akan produk-produk petrokimia.”

 

Sementara Ibrahim Albuainain, Chief Executive Officer ATC, mengatakan kolaborasi ini menyoroti komitmen ATC untuk mengeksplorasi peluang di antara kedua perusahan, seiring ATC memperluas portofolionya di pasar Indonesia. Kami berharap dapat memperkuat jejak kami di pasar Asia di mana volume perdagangan kami telah meningkat pesat selama beberapa tahun. Secara khusus, ATC berupaya untuk mengeksplorasi potensi besar Indonesia sebagai kekuatan ekonomi yang sedang melaju, dengan kemampuan pengilangan yang berkembang dan pertumbuhan permintaan produk energi yang besar.

 

Chandra Asri menjelaskan bahwa kehadiran CAP2 akan meningkatkan kapasitas produksi tahunan Perseroan dari saat ini 4,2 juta ton menjadi lebih dari 8 juta ton. Penambahan kapasitas ini ditujukan untuk terus memenuhi kebutuhan pasar domestik Indonesia yang terus meningkat sekaligus subtitusi impor. Kehadiran pabrik petrokimia kedua ini juga akan menjadi stimulus bagi industri petrokimia hilir lokal dan mendukung penciptaan lapangan kerja di Indonesia.

 

Di sisi lain, ATC mengatakan akan terus memproduksi dan mengirimkan bahan baku penting untuk industri dan produk-produk esensial untuk memenuhi kebutuhan para klien di lingkup

 

Saudi Aramco: Company General Use global, termasuk Chandra Asri, melalui ekosistemnya yang kuat dengan kemampuan respons yang cepat.