EmitenNews.com - Ketika berbicara tentang pernikahan, itu tidak hanya cerita happy ending antara kedua insan yang saling jatuh cinta, tetapi bagaimana kehidupan keluarga kecil tersebut setelahnya. Uang memang bukan segalanya, tetapi segalanya memerlukan uang. Jadi apakah uang di mata kalian sebagai pasangan? Apakah sumber kecemasan atau sumber kebahagiaan?


Sembari memikirkan pertanyaan di atas, ada baiknya Kawan EmiteNews menjawab lima pertanyaan di bawah sebelum memutuskan untuk menikah. Eits, tunggu dulu. Pertanyaan ini harus dijawab bersama calon suami/istri, karena berkaitan sekali dalam kehidupan berkeluarga Kawan EmiteNews nantinya.


Apakah punya utang atau tidak?

Pertanyaan ini wajib ditanyakan sebelum menikah. Sekalipun memiliki utang sebenarnya kembali lagi ke diri orang tersebut, keberatan atau tidak untuk memberitahu kepada pasangan. Karena sejatinya memiliki utang bukan masalah selama masuk ke dalam budget. Bahkan, bisa jadi, utang itu bukanlah utang pasangan, melainkan utang keluarga.


Survei TD Bank tahun 2019 menunjukkan bahwa kaum milenial menghargai keterbukaan finansial dalam hubungan mereka, dengan 31% mengatakan mereka akan mempertimbangkan untuk putus dengan pasangan mereka jika mereka menemukan hutang tersembunyi.


Apakah sudah merencanakan anggaran?

Kawan EmiteNews dan pasangan harus sepakat dengan anggaran yang sudah diatur. Pertimbangkan strategi penganggaran mana yang paling cocok berdasarkan tujuan keuangan. Jika baru dalam penganggaran dan ingin memulai dengan sederhana, Kawan EmiteNews dapat mencoba metode 50/30/20. 


Metode ini mengalokasikan 50% dari pendapatan untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tujuan tabungan atau melunasi hutang. Strategi sistem amplop dapat melengkapi metode 50/30/20. Sistem ini menyortir semua pengeluaran dan memberi label pada amplop untuk setiap kategori dan mengisinya dengan jumlah uang yang telah dialokasikan untuk pengeluaran tersebut.


Dalam hal ini, perlu juga memutuskan siapa diantara kalian yang menjadi manajer keuangan dalam rumah tangga yang memiliki kemampuan untuk mengatur keuangan, bukan sekedar mengurusi bayar-membayar.


Sudahkah mengetahui besaran gaji masing-masing? 

Saat ini kita hidup di era di mana laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk mencari pekerjaan. Namun, Bank of America pada tahun 2018 melaporkan hampir satu dari lima milenial tidak tahu apa pekerjaan dan besaran gaji pasangannya. Jika itu terjadi pada pasangan Kawan EmiteNews, ada baiknya berbicara satu sama lain. 


Jika Kawan EmiteNews berpenghasilan lebih dari pasangan, maka yang berpenghasilan lebih harus memikirkan alokasi pendapatan sehingga dapat memberikan sedikit lebih banyak dalam rekening.


Apakah kalian berdua sepakat tentang bagaimana alokasi dana?

Memiliki rekening berdua dapat memudahkan pengelolaan uang, tetapi pastikan Kawan EmiteNews dan pasangan memiliki gambaran yang jelas tentang tujuan penggunaan uang tersebut. Pastikan kalian berdua setuju tentang berapa banyak setoran masing-masing setiap bulan dan untuk apa dana dalam rekening harus digunakan.


Fokus pada persentase, bukan jumlah nominal untuk menjaga agar semuanya tetap adil. Artinya, alih-alih menambahkan 2 juta rupiah ke akun setiap bulan, baiknya dapat memilih untuk menyetor 50% dari gaji bulanan. Jadi menghitung berapa banyak kontribusi setiap orang berdasarkan persentase adalah cara yang lebih baik. Itu membuat segalanya benar-benar adil.



Bagaimana membagi uang untuk keluarga besar?

Pertanyaan ini harus ditanyakan sebelum menikah. Kalau tidak, pasangan akan kaget ketika tahu Kawan EmiteNews memiliki tanggungan/tradisi rutin kepada keluarga besar dan bisa saja berujung protes sampai pertengkaran. Biasanya pengeluaran untuk keluarga besar terjadi di pesta ulang tahun dan hari raya.