EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street kemarin kompak menguat. Lonjakan itu, ditopang penguatan saham sektor teknologi berkapitalisasi besar. Itu menyusul sikap investor terus mencari tanda-tanda kemajuan dalam perdagangan global. 

Nvidia melejit 3,62 persen, Meta 2,48 persen, Amazon 3,29 persen, Tesla 3,50 persen, dan Microsoft 3,45 persen. China mengatakan tidak ada pembicaraan perdagangan dengan Amerika Serikat (AS). Juru bicara Kementerian Perdagangan China, He Yadong, mengaku seluruh pernyataan mengenai kemajuan dalam pembicaraan bilateral harus diabaikan. 

Ia menyerukan pembatalan tarif sepihak. Pernyataan itu, smerespons ungkapan Donald Trump, dan Scott Bessent yang ingin mencapai kesepakatan dengan Beijing. Penguatan Wall Street, harga beberapa komoditas, dan laporan keuangan emiten diprediksi menjadi sentimen positif pasar.

Semntara itu, kemunculan kembali aski jual investor asing, dan penegasan Beijing tidak ada perundingan dengan Washington soal kebijakan tarif berpeluang menjadi sentimen negatif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG). 

So, sepanjang perdagangan hari ini, Jumat, 25 April 2025, Indeks diprediksi bergerak bervariasi cenderung melemah. Indeks akan menjelajahi kisaran support 6.540-6465, dan resistance 6.690-6.760. Berdasar data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyodorkan sejumlah saham berikut.

Yaitu, Merdeka Copper Gold (MDKA), Aneka Tambang alias Antam (ANTM), Mayora Indah (MYOR), AKR Korporindo (AKRA), Unilever Indonesia (UNVR), dan Indosat Ooredoo (ISAT). (*)