EmitenNews.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (“PLN”) menandatangani Perjanjian Jual Beli Listrik (“PJBL”) bersama dengan Total Eren S.A. (“Total Eren”), PT Adaro Power dan PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi (“PJBI”), yang mencakup pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (“PLTB”) berkapasitas 70 MW dan dilengkapi dengan sistem penyimpanan energi baterai sebesar 10 MW / 10 MWh di Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Managing Director-Indonesia & CFO APAC Total Eren Romain Pierru, Presiden Direktur Adaro Power Dharma Djojonegoro, Direktur Adaro Power Mustiko Bawono, dan Direktur Utama PJBI Amir Faisal dan Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah di Kantor Pusat PLN Jakarta, pada Kamis (4/5).
PLTB Tanah Laut diharapkan dapat mulai mengalirkan listrik pada tahun 2025 untuk dapat mendukung program Pemerintah dalam mencapai target bauran sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia.
Direktur Utama PLN Persero Darmawan Prasodjo mengatakan, “Ke depannya,s Perjanjian Jual Beli Listrik PLTB Tanah Laut ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk proyek PLTB, khususnya, dan EBT umumnya yang tidak hanya dari sisi harganya yang kompetitif namun juga dapat diterima oleh Independent Power Producer (IPP), PLN dan dunia perbankan. PLTB dengan kapasitas 70 MW yang dilengkapi dengan sistem penyimpanan energi baterai atau Battery Energy Storage System (BESS) sebesar 10 MWh ini ditargetkan dapat memperkuat pasokan listrik di sistem interkoneksi Kalimantan dan menambah bauran energi terbarukan di Indonesia.”
Presiden Direktur PT Adaro Power Dharma Djojonegoro menyampaikan bahwa, “Penandatanganan PJBL ini merupakan momen yang berharga bagi Adaro seiring dengan upaya kami untuk membangun pilar Adaro Green. Tidak hanya karena proyek ini adalah proyek IPP PLTB pertama yang akan kami bangun, namun juga sebagai wujud keseriusan Adaro untuk terus mengembangkan berbagai sumber energi terbarukan yang andal dan terjangkau. Hal ini sejalan dengan harapan Pemerintah yang ingin memastikan bahwa transisi energi di Indonesia dapat menghasilkan energi yang terjangkau bagi seluruh masyarakat. Kami senang telah menjalin kemitraan dengan Total Eren.”
Managing Director Indonesia & CFO APAC Total Eren Romain Pierru menambahkan, "Kami senang dapat bermitra dengan PLN untuk menyediakan listrik melalui PLTB Tanah Laut, yang menunjukkan komitmen dan ambisi kuat Total Eren terhadap pasar energi terbarukan di Indonesia.
Total Eren telah menginisiasi pengembangan proyek ini dan kemudian berhasil memenangkan tender yang kompetitif bersama mitra strategis kami, Adaro Power. Dengan penandatangan PPA ini, kami mencapai tonggak baru bersama para mitra kami. Kami sangat menantikan dimulainya pembangunan PLTB Tanah Laut yang akan memasok listrik rendah karbon untuk kepentingan masyarakat di Indonesia.”
Tahapan konstruksi PLTB Tanah Laut ditargetkan akan dimulai pada awal tahun 2024 dan diperkirakan mencapai Commercial Operation Date (COD) pada tahun 2025, yang diharapkan dapat memperkuat pasokan listrik di sistem interkoneksi Kalimantan dan menambah bauran EBT di Indonesia. PLTB Tanah Laut berkapasitas 70 MW akan menggunakan teknologi turbin angin dengan kapasitas di atas 6 MW/unit dan dilengkapi dengan sistem penyimpanan energi baterai atau Battery Energy Storage System (BESS) sebesar 10 MW / 10MWh yang akan memitigasi intermitensi PLTB.
Pengembangan proyek PLTB Tanah Laut telah melalui proses tender yang kompetitif, dimana PLN menunjuk Konsorsium Total Eren dan Adaro Power sebagai pemenang tender dan menandatangani Letter of Intent (LoI) pada tanggal 15 November 2022 bersamaan dengan penyelenggaraan KTT G20 di Bali. Dalam rangka meningkatkan portofolio perseroan khususnya dalam bidang energi terbarukan,
Related News
Potensi Aset Rp990 Triliun, Asbanda Siap Dukung Pembiayaan PSN
Ajak Investor Inggris Investasi di EBT, Menteri Rosan Buka Peluangnya
PKPU Pan Brothers (PBRX) Soal Utang Rp6,25T Diperpanjang 14 Hari
Maya Watono Kini Pimpin InJourney, Ini Profilnya
Pascapemilu, Investor Global Kembali Pindahkan Portofolionya ke AS
Belum Berhenti, Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 per Gram