Adhi Commuter (ADCP) Terbitkan Surat Utang Rp500 Miliar, Ini Pandangan Pefindo
EmitenNews.com -PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) menetapkan peringkat idAAA(cg) untuk rencana penerbitan Obligasi III PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) tahun 2023 dengan jumlah maksimum Rp500 miliar.
Dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan refinancing. Pinjaman ini akan dijamin sepenuhnya oleh Credit Guarantee and Investment Facility (CGIF, idAAA/Stabil) untuk membayar pembayaran pokok dan bunga pada saat jatuh tempo. Peringkat instrumen didasarkan pada jaminan penuh, tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan dari CGIF berdasarkan perjanjian penjaminan.
Peringkat tersebut mencerminkan dukungan yang kuat dari PT Adhi Karya Tbk (ADHI) sebagai induk perusahaan, captive market dari pengguna jasa Light Rail Transit (LRT), dan kualitas aset yang baik. Peringkat tersebut dibatasi oleh struktur permodalan yang agresif dan proteksi arus kas yang lemah, pendapatan berulang yang terbatas, serta paparan terhadap perubahan kondisi makroekonomi.
Peringkat instrumen didasarkan pada jaminan penuh, tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan dari CGIF berdasarkan perjanjian penjaminan, dan kekuatan finansial CGIF yang kuat. Peringkat instrumen dapat diturunkan apabila peringkat penjamin diturunkan, atau terdapat pelanggaran terhadap perjanjian penjaminan yang mengakibatkan berakhirnya penjaminan.
Peringkat dapat dinaikkan jika Perusahaan secara konsisten mencapai pra-penjualan dan pendapatan serta mampu mengurangi tingkat utangnya secara signifikan. Peringkat juga dapat diturunkan jika ADCP membukukan utang yang lebih besar dibandingkan proyeksi dan jika pendapatan atau EBITDA lebih rendah dari yang diharapkan, karena tingkat penjualan yang rendah, perkembangan konstruksi yang tertunda, atau biaya yang lebih tinggi dari yang diperkirakan, mengakibatkan struktur
permodalan yang lebih agresif dan proteksi arus kas yang lebih lemah.
Didirikan pada 9 Maret 2018, ADCP adalah pengembang yang mengkhususkan diri pada produk properti dengan konsep transit-oriented development (TOD). Perusahaan menjual apartemen, gedung perkantoran serta rumah tapak, dan menghasilkan pendapatan berulang dari hotel-hotel bermerek GranDhika di Jakarta, Semarang, dan Medan. Per 31 Mei 2023, pemegang saham ADCP adalah ADHI (90%) dan publik (10%).
Sebagai penanggung, CGIF didirikan pada bulan November 2010 sebagai bagian utama dari Asian Bond Market Initiative (ABMI), untuk mempromosikan perkembangan ekonomi dan stabilitas keuangan melalui perkembangan pasar obligasi domestik di kawasan ASEAN. Mandat ini diberikan oleh negara anggota yang terdiri dari negara-negara dalam ASEAN + 3 negara (Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, dan Republik Korea) dan Asian Development Bank (ADB). CGIF didirikan sebagai trust fund dari ADB (peringkat AAA/stabil dari Standard and Poor’s), yang memiliki arti bahwa walaupun secara operasional dan keuangan terpisah dari ADB, namun secara hukum bukan merupakan badan hukum yang terpisah.
Efek utang dengan peringkat idBBB mengindikasikan parameter proteksi yang memadai dibandingkan surat utang Indonesia lainnya. Walaupun demikian, kondisi ekonomi yang buruk atau keadaan yang terus berubah akan dapat memperlemah kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya.
Efek utang dengan peringkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh PEFINDO. Kemampuan obligor untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut dibandingkan obligor Indonesia lainnya adalah superior. Suffix (cg) menunjukkan keamanan dalam bentuk garansi Perusahaan.
Related News
RUPSLB Mitra Tirta Buwana (SOUL) Pertahankan Dirut Ardianto Wibowo
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M