EmitenNews.com - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menyampaikan bahwa telah berhasil mengamankan kontrak baru senilai Rp9,4 triliun hingga Mei 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatatkan Rp6,3 triliun.

Menurut laporan yang diterima, kontrak baru yang diperoleh pada bulan Mei 2024 berasal dari berbagai sektor proyek, dengan kontribusi terbesar dari pekerjaan proyek Gedung mencapai 50%, diikuti oleh sumber daya air sebesar 35%, dan sisanya terbagi untuk jalan & jembatan, properti, manufaktur, serta EPC.

Dari segi sumber pendanaan, mayoritas kontrak diperoleh dari pemerintah sebesar 70%, diikuti oleh sektor swasta dengan 20%, dan sisaannya berasal dari BUMN dan pihak lainnya. 

Secara keseluruhan, lini bisnis engineering & konstruksi tetap menjadi kontributor utama dengan 92%, sementara property & hospitality mencatatkan 4%, dan 4% sisanya dari lini manufaktur, investasi, dan konsesi.

Perolehan kontrak terbesar ADHI pada bulan Mei 2024 dominan berasal dari proyek-proyek strategis seperti Ibu Kota Nusantara (IKN), termasuk Gedung Istana Wakil Presiden, Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek tahap II, Hunian Pekerja Konstruksi tahap II, serta berbagai fasilitas pendukung seperti Gedung dan Asrama PSSI.