EmitenNews.com - PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) memberikan klarifikasi atas volatilitas transaksi saham yang terjadi belakangan ini. Dalam surat resmi yang ditujukan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) menanggapi permintaan penjelasan melalui surat nomor S-08030/BEI.PP3/07-2025, manajemen menegaskan tidak ada informasi atau fakta material yang belum diungkap ke publik dan dapat mempengaruhi harga saham perusahaan.
Perlu diketahui saham CMPP pada 20 Juni 2025 berada pada harga Rp77. Dalam 5 hari bursa tepatnya 25 Juni naik hingga ke level Rp80. Lalu CMPP alami gonjang ganjing hingga perdagaangan hari ini Senin (14/7) berada di harga Rp78 per saham.
Liza Nur Azizah, Corporate Secretary CMPP, dalam keterangannya Senin (14/7) menyatakan bahwa tidak terdapat informasi, kejadian penting, atau rencana aksi korporasi yang dapat mempengaruhi harga saham maupun keputusan investasi pemodal.
"Kami tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu maupun rencana aksi korporasi yang berdampak terhadap pencatatan saham dalam waktu dekat, setidaknya tiga bulan ke depan," jelas Liza.
Perusahaan juga menegaskan bahwa pemegang saham pengendali maupun utama belum memiliki rencana untuk mengubah kepemilikan saham di Perseroan. Hal ini menandakan tidak adanya rencana strategis yang dapat berdampak terhadap struktur kepemilikan dalam waktu dekat.
Lebih lanjut, CMPP memastikan bahwa keterbukaan informasi yang disampaikan selama ini sudah sesuai dengan ketentuan Peraturan OJK No. 31/POJK.04/2015 dan Peraturan BEI No. I-E mengenai kewajiban penyampaian informasi.
Dengan penjelasan ini, manajemen berharap investor dan publik dapat lebih tenang serta tidak terpengaruh oleh spekulasi yang tidak berdasar terkait pergerakan saham CMPP di bursa.
Related News

KJEN Catat Laba Anjlok 73,8 Persen Sisa Rp157 Juta di Semester I-2025

Salim Grup Lego 160 Juta Saham AMMN via Broker Boy Thohir

Grup Djarum (SUPR) Rilis Transaksi Jumbo Rp1,5T

Wealth BRI Menang Penghargaan Global!

Bos SOLA Serok Saham lagi Harga Atas, Ada Info?

Ada yang Borong Lagi Saham ISSP Harga Tinggi, Buat Apa?