EmitenNews.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menilai Program Kartu Prakerja telah menjadi salah satu game changer di masa pandemi Covid-19 yang turut mengubah hidup penerima manfaatnya. Bahkan, program government to people pertama yang diinisiasi Indonesia tersebut mampu menarik perhatian dunia internasional dan dapat direplikasi di negara lain.


Airlangga mengungkapkan program yang memiliki penerima manfaat yang tersebar di hampir seluruh Indonesia ini bersifat inklusif, 3% diantaranya merupakan penerima manfaat dari penyandang disabilitas. Program Kartu Prakerja juga turut mendukung kaum perempuan untuk mengoptimalkan potensinya, terbukti bahwa 49% penerima manfaat berasal dari kaum perempuan.


Saat berbincang santai menyapa para alumni Program Kartu Prakerja dalam kunjungan kerja di Cirebon, Jawa Barat, Jumat (16/06) Menko menerangkan bahwa Program Kartu Prakerja merupakan program dari Kemenko Perekonomian yang langsung ke masyarakat. Ia pun mengisahkan secara singkat tentang pertama kali Presiden memberi arahan kepadanya untuk melaksanakan Program Kartu Prakerja.


“Pada waktu itu format dan jenisnya belum kelihatan, tetapi tujuan utamanya sudah jelas bahwa ini adalah program untuk re-training dan re-skilling untuk jumlah yang besar, bukan hanya untuk 100 orang pertahun,” ungkap Menko Airlangga.


Menko Airlangga menegaskan bahwa Program Kartu Prakerja akan tetap dilanjutkan. Bahkan pada tahun 2023 ditargetkan sebanyak satu juta warga terdaftar di Kartu Prakerja, karena program tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat.


"Kalau tahun ini ditargetkan satu juta orang masuk prakerja, karena banyak masyarakat yang sudah mendapatkan pekerjaan maupun berwirausaha cukup banyak setelah mengikuti program tersebut.


Menurut dia, pemerintah saat ini terus berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pencari kerja, dan dengan adanya program tersebut selain untuk bekal mendapatkan pekerjaan, juga bisa digunakan membuka lapangan pekerjaan.


Ia menjelaskan, banyak alumni prakerja yang menggunakan bantuan sosial yaitu uang Rp2,4 juta yang didapatkan dari program tersebut untuk menjadi modal usaha.


"Ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, karena banyak yang mendapatkan pekerjaan, atau menjadi wirausaha setelah mendapatkan pelatihan prakerja. Bahkan banyak yang menggunakan bantuan sosial sebagai modal untuk," ujarnya.(*)