EmitenNews.com - Akhirnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel pagar laut milik PT Mega Agung Nusantara (MAN) di Perairan Kampung Paljaya, Desa Segara Jaya, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (11/2/2025) sore. Penyegelan ditandai dengan pemasangan dua spanduk berwarna merah bertuliskan "Penghentian Kegiatan Pemagaran Laut Tanpa PKKPRL" di deretan batang bambu pagar laut.

Lokasi pagar laut milik PT MAN di Bekasi itu, bersebelahan dengan area pagar laut milik PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN) yang tengah dibongkar. Penyegelan dilakukan karena PT MAN tak mengantongi izin Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PKKPRL) dari KKP. 

Kepada pers, di Kampung Paljaya, Selasa (11/2/2025), Direktur Pengawasan Sumber Daya Kelautan Ditjen PSDKP KKP, Sumono Darminto mengungkapkan dugaan pelanggarannya sama dengan PT TRPN, yaitu tidak dilengkapi dengan PKKPRL.

Dalam penyegelan ini, KKP turut mengerahkan sebuah drone untuk menghitung panjang pagar laut. Karena itu, KKP belum bisa memastikan berapa panjang pagar laut PT MAN yang disegel. 

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid saat mendatangi Perairan Kampung Paljaya pada Selasa (4/2/2025), sempat menyinggung terdapat dua perusahaan yang mempunyai Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) perairan di area pagar laut di Bekasi seluas lebih dari 581 hektare. 

Dari jumlah itu, 90,159 hektare perairan di antaranya bersertifikat atas nama PT Cikarang Listrindo dan 419,635 hektare perairan bersertifikat atas nama PT Mega Agung Nusantara (MAN).

Sementara itu, pagar laut sepanjang 3,3 kilometer yang membentang di perairan Kampung Paljaya, Desa Segara Jaya, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, mulai dibongkar, Selasa (11/2/2025) pukul 10.00 WIB. Pembongkaran dilakukan oleh pekerja PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN),pemilik pagar laut Bekasi. 

TRPN sampai mendatangkan satu alat berat  untuk pembongkaran mandiri itu. Obyek pembongkaran menyasar deretan bambu dekat area reklamasi yang telah disegel Kementerian Kelautan dan Perikanan. 

Pembongkaran dilakukan dengan cara pencabutan bambu memakai alat berat. Bambu yang berhasil dicabut kemudian dibuang di area perairan sekitar lokasi.

Dalam aksi pembongkaran yang diawasi oleh Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pung Nugroho Saksono atau Ipunk itu, juga dihadiri kuasa hukum PT TRPN Deolipa Yumara, dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Barat, Hermansyah. 

Dirjen Ipunk mengatakan, KKP hanya bertugas mengawasi aksi perusahaan dalam membongkar pagar lautnya sendiri. "Hanya mengawasi selama pembongkaran," kata Ipunk di lokasi. 

Pihak perusahaan, seperti diungkapkan oleh Deolipa Yumara menargetkan pembongkaran pagar laut selesai dalam tiga hari ke depan. "Tiga hari selesai." ***