EmitenNews.com - PT Angkasa Pura (AP) II berkomitmen memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT). Setidaknya 20 bandara dipatok memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 26,34 megawatt peak (MWp) pada 2025.


”Pemanfaatan EBT untuk mendukung implementasi teknologi mewujudkan smart airport mendongkrak daya saing era industri 4.0,” tutur President Director AP II Muhammad Awaluddin, akhir pekan lalu.


AP II memiliki masterplan pengembangan Eco Airport periode 2021-2030. Eco Airport itu, mendukung visi perusahaan menjadi Smart & Connected Airport. Pemanfaatan EBT akan menggunakan teknologi baru bisa diintegrasikan dengan teknologi eksisting.


Fase pertama, yaitu edisi 2021 telah diimplementasikan pemanfaatan PLTS pada atap bangunan sejumlah gedung Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Kualanamu, dan Bandara Banyuwangi dengan kapasitas 1,83 MWp.


Fase kedua, tahun ini penggunaan PLTS atap mencapai EBT 3,78 MWp. Fase ketiga, 2023-2025 pemanfaatan PLTS di atas tanah (ground mounted) berkapasitas 18,69 MWp, dan PLTS terapung (floating) berkapasitas 1,8 MWp. So, pada 2025, seluruh bandara AP II telah memiliki PLTS berkapasitas 26,34 MWp. 


Dalam pemanfaatan EBT itu, AP II mempersiapkan tiga aspek penting, yakni SDM, proses, dan teknologi. Penggunaan EBT bandara sejalan kesepakatan Airport Council International (ACI), dan seluruh operator bandara dunia untuk mendukung program global Net Zero Carbon Emission 2050. ”Bandara menyumbang dua persen emisi karbon global,” tegasnya. (*)